Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS INTEGRITAS: Waduh, peringkat Kemenhub merosot dari posisi 6 ke-15

JAKARTA: Kementerian Perhubungan berada di urutan ke-15 dari 20 peserta instansi/lembaga tingkat pusat dalam Survei Integritas Sektor Publik Indonesia Tahun 2012 yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Peringkat Kemenhub itu turun dari

JAKARTA: Kementerian Perhubungan berada di urutan ke-15 dari 20 peserta instansi/lembaga tingkat pusat dalam Survei Integritas Sektor Publik Indonesia Tahun 2012 yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Peringkat Kemenhub itu turun dari hasil survei yang digelar oleh KPK pada tahun sebelumnya yakni urutan ke-6 dari 22 peserta instansi/lembaga pusat. Situs Kemenhub, dephub.go.id, mengungkapkan meskipun peringkat turun tetapi nilai Indeks Integritas Kemenhub masih di atas rata-rata Nilai Indeks Integritas Nasional (IIN) yang ditetapkan oleh KPK. Kemenhub mendapatkan nilai Indeks Integritas 6,67, sedangkan nilai IIN yang ditetapkan KPK adalah 6,37. Berdasarkan siaran pers yang diterima dari KPK terdapat tujuh instansi/lembaga tingkat pusat yang mendapatkan nilai Indeks Integrasi Pusat (IIP) di atas 7, yaitu PT Jamsostek, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, BKPM, BPOM, Kementerian Kesehatan, Badan Tenaga Nuklir Nasional, dan Kementerian Perdagangan. Adapun tingkat Nasional—menggabungkan antara instansi/lembaga tingkat pusat, vertikal dan pemda, tahun ini, Kemenhub berada di peringkat 32 dari 85 peserta, padahal tahun lalu Kemenhub masih berada di peringkat 13 dari 87 peserta. Tahun lalu, unit pelayanan publik Kemenhub yang dinilai adalah unit pelayanan Izin Trayek Angkutan Darat Antar Propinsi dengan nilai Integritas 7,34 dan unit pelayanan Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL) dengan nilai Integritas 7,60. Survei tahun ini berlangsung antara Juni—Oktober 2012 dilakukan terhadap 498 unit layanan yang tersebar di 20 instansi pusat, lima instansi vertikal, dan 60 pemerintah daerah, dengan melibatkan jumlah responden pengguna layanan sebanyak 15.000 orang. (arh)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : M. Tahir Saleh

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper