JAKARTA--Jakarta diprediksi menjadi tujuan investasi dan pengembangan proyek real estate terbaik di Asia Pasifik pada 2013.
Berdasarkan riset yang dilakukan Pricewaterhouse Coopers (PWC) dan Urban Land Institute disimpulkan sentimen investor di sektor property real estate di wilayah Asia Pasifik masih relatif positif, ditengah ketidakpastian ekonomi global yang terus berlanjut.
Namun seiring dengan stabilnya pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pendapatan, nilai properti yang stabil atau malah semakin meningkat, prospek tersebut diwarnai oleh kekhawatiraan di kalangan investor jika aset di pasar real estate utama Asia pasifik, seperti Singapura dan Tokyo, menjadi mahal.
Riset yang dilakukan berdasarkan survei dan wawancara sekitar 400 profesional internasional di industri real estate ini menemukan bahwa pasar diluar kota-kota utama misalnya Jakarta, Kuala Lumpur dan Bangkok semakin menarik sebagai investasi dan pembangunan real estate.
K.K So, Pemimpin Asia Pacific Real Estate Tax Leader di PwC Hong Kong, mengatakan Jakarta digambarkan sebagai pilihan yang "mengejutkan" mengingat rendahnya peringkat investasi dan ekonomi dibandingkan dengan negara lain di Asia Pasifik pada riset yang sama sebelumnya.
"Namun Jakarta dipandang oleh banyak professional real estate sebagai emerging market yang paling disukai di wilayah Asia Pasifik, sebab transaksi bisnis di sana secara umum lebih mudah dan transparan daripada di pasar perbatasan lainnya seperti Vietnam," ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Rabu (5/12).
Dia menambahkan faktor penunjang lain yang menyebabkan Jakarta menjadi favorit adalah bunga bank dan inflasi yang stabil, produk domestik bruto yang terus berkembang, dan investasi asing yang tumbuh sebesar 39% pada semester pertama 2012
So juga mengutip catatan dari lembaga riset properti DTZ bahwa tarif sewa ruang kantor premium di Jakarta sepanjang tiga kuartal pertama tahun ini telah mencatat kenaikan hingga 25% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2011. Sedangkan secara year-on-year, tarif tersebut tumbuh 29%.
Tahun lalu, Jakarta diklaim mampu menarik investasi di sektor real estat komersial senilai total US$660,5 juta. (if)