WASHINGTON--Bank Dunia menyetujui pemberian hibah US$6,4 juta untuk meningkatkan pelayanan air dan limbah di Jalur Gaza, menyusul lancarnya pelaksanaan gencatan senjata antara Israel dan Palestina.
Alasan pemberian hibah sebesar US$6,4 juta karena infrastukrur air dan limbah di daerah kantong miskin berpenduduk 1,5 juta jiwa itu memburuk. Wilayah tersebut sekarang tersedat limbah.
"Kami prihatin tentang kurangnya pasokan air bersih dan penurunan kualitas sumber daya air di Jalur Gaza," kata Mariam Sherman, Direktur Bank Dunia untuk Tepi Barat dan Gaza, dalam satu pernyataan, Rabu (28/11)Olehg karena itu, menurutnya, proyek infrastuktur baru sangat penting bagi warga Gaza. Karena tidak hanya akan meningkatkan keberlanjutan air dan jaringan limbah, tetapi juga akan memungkinkan penggunaan untuk lebih melayani kebutuhan pelanggan mereka.
"Proyek terbaru itu akan mendanai pembangunan tangki air, koneksi sumur utama ke jaringan-jaringan pasokan dan pengurangan nilai kebocoran yang cukup mahal,” papar Sherman.
Hal ini juga akan ditujukan untuk membantu penggunaan lokal untuk meningkatkan penagihan dan layanan pelanggan, kata Bank.
Bank Dunia akan bermitra dengan Bank Pembangunan Islam, yang memberi kontribusi US$11,140 juta. (Reuters/Antara/if)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel