Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS OTOMOTIF: Gaikindo minta PPnBM mobil utuh Dibedakan

JAKARTA: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meminta penurunan pajak pertambahan nilai atas barang mewah (PPnBM) bagi mobil yang dirakit secara utuh (Completely Knock Down/CKD) untuk mendorong penambahan investasi di Tanah Air.Jongkie

JAKARTA: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meminta penurunan pajak pertambahan nilai atas barang mewah (PPnBM) bagi mobil yang dirakit secara utuh (Completely Knock Down/CKD) untuk mendorong penambahan investasi di Tanah Air.Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gaikindo, menjelaskan PPnBM saat ini yang dikenakan baik bagi mobil impor secara utuh (Completely Built-Up/CBU) maupun CKD masih sama sehingga beberapa prinsipal masih enggan menanam investasi di dalam negeri."Jika PPnBM antar CBU dan CKD masih sama, maka impor mobil CBU akan melonjak. Barangkali harus dibedakan," katanya, Rabu (28/11/2012).Menurut Jongkie, tujuan utama dari penurunan PPnBM mobil CKD adalah untuk mendorong masuknya investasi baru di industri perakitan dan juga komponen otomotif serta industri pendukung lainnya.Saat ini, lanjutnya, prinsipal akan lebih memilih untuk mengimpor mobil dalam bentuk utuh daripada membangun pabrik perakitan di dalam negeri karena besaran PPnBM antara keduanya tidak berbeda."Kalau membangun pabrik perakitan kan harus investasi, tapi nilai tambah bagi prinsipal tidak ada. Makanya, ada yang lebih memilih untuk impor saja," ujarnya.Jongkie mencontohkan saat ini hampir seluruh jenis sedan yang dijual di dalam negeri diimpor dari Thailand.Padahal, lanjutnya, dengan adanya pemangkasan PPnBM, sedan dapat dirakit di Tanah Air dengan harga yang lebih terjangkau bagi konsumen.Data Gaikindo memperlihatkan total impor mobil CBU selama 10 bulan pertama tahun ini mencapai 104.514 unit, atau melonjak 45% dari periode yang sama tahun lalu yakni sebanyak 71.671 unit.Adapun, total produksi mobil di dalam negeri sepanjang Januari-Oktober mencapai 888.735 unit. (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper