Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADIRA FINANCE: Pembiayaan mobil naik 9%, motor turun 13%

JAKARTA-- PT Adira Dinamika Multi Finance mencatatkan pertumbuhan pembiayaan mobil baru sebesar 9% pada periode Januari-September 2012, sementara pembiayaan motor baru menurun sebesar 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

JAKARTA-- PT Adira Dinamika Multi Finance mencatatkan pertumbuhan pembiayaan mobil baru sebesar 9% pada periode Januari-September 2012, sementara pembiayaan motor baru menurun sebesar 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

 
Direktur Pemasaran Pembiayaan Sepeda Motor PT Adira Dinamika Multi Finance Marwoto Soebiakno mengatakan, dampak aturan DP minimal dan pendaftaran Fidusia lebih berdampak terhadap konsumen sepeda motor dibandingkan mobil.
 
"Penjualan nasional sepeda motor baru mengalami tekanan dalam beberapa bulan terakhir ini sehubungan dengan penerapan beberapa peraturan baru seperti peraturan uang muka dan pendaftaran Fidusia. Ternyata konsumen sepeda motor lebih sensitif," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (22/11).
 
Penjualan nasional mobil baru tumbuh 24%, sebesar 816 ribu unit pada Januari-September 2012.  Kondisi ini turut mendorong pertumbuhan pada pembiayaan mobil Adira Finance, yang naik menjadi Rp 9,6 triliun pada periode Januari-September 2012, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 8,8 triliun. Adapun pangsa pasar mobil baru terjaga pada tingkat 5,7%.
 
Sementara itu, Adira mencatat penurunan penyaluran pembiayaan motor baru sebesar 8%, dari Rp 11,6 triliun pada periode September 2011 menjadi Rp 10,7 triliun pada periode yang sama.
 
Penurunan ini dipengaruhi perlambatan pembiayaan mobil nasional yang turun sebesar 13% pada tahun ini.
 
Meski demikian, Adira masih mencatatkan pertumbuhan positif pada segmen pembiayaan sepeda motor bekas, yang naik 12% menjadi Rp 4,1 triliun.
 
Marwoto optimistis perlambatan ini hanya akan terjadi dalam waktu singkat, karena kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor masih cukup tinggi. Adira juga mengandalkan jaringan usaha yang saat ini berjumlah 700 outlet untuk menggenjot penyaluran pembiayaan.
 
"Koreksi yangterjadi saat ini hanya merupakan dampak penundaan pembelian oleh konsumen karena perlu menyiapkan uang muka lebih banyak dari sebelumnya," ujarnya.
 
Akibat penurunan itu, Adira merevisi target pembiayaan menjadi Rp31 triliun pada akhir 2012.
 
(Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya
Sumber : Farodlilah Muqoddam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper