BANDARLAMPUNG: Pendapatan petani karet di Kabupaten Waykanan, Lampung, pada pekan ketiga November 2012 menurun.
Penurunan itu seiring nilai jual komoditas perkebunan tersebut berkurang pada kisaran Rp2.000 per kg.
Susanto, seorang petani karet dari Pakuanratu, Waykanan mengatakan harga karet kering satu minggu sekarang mencapai Rp8.500 per kilogram.
"Sebelumnya mencapai Rp9.500 per kg, dan karet kering satu bulan dari Rp14.000 per kg menjadi Rp12.000 per kg," kata Susanto seperti dikutip Antara hari ini, Senin (19/11/2012).
Menurutnya, penurunan pendapatan itu disebabkan sejumlah faktor.
Salah satunya disebabkan perusahaan yang biasa menampung komoditas perkebunan itu menyatakan akan tutup buku.
Tetapi oleh petani dinilai hanya merupakan upaya pengusaha mendapatkan keuntungan lebih besar.
Lahan tanaman karet produktif di daerah itu pada 2011 tercatat meningkat 4.460 hektare.
Penambahan luas lahan tanaman karet itu diharapkan dapat meningkatkan produksi perkebunan di daerah tersebut.
Data Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Waykanan pada 2010 mencatat luas kebun karet produktif mencapai 16.262 hektare, dan pada 2011 meningkat menjadi 20.722 hektare.
Faktor lain yang menyebabkan harga karet kembali turun, menurut dia, adalah kualitas getah karet yang dihasilkan masih belum membaik kendati musim gugur daun telah selesai.
Susanto menjelaskan, kadar air getah karet pada minggu ketiga November ini masih tinggi dan menyebabkan kualitasnya belum bagus.
Setelah musim gugur, daun-daun pohon karet mulai bertumbuhan dan getahnya mengisi daun, sehingga mengakibatkan getah yang dihasilkan masih berkualitas jelek.
Sapin, petani karet lain di Kecamatan Blambanganumpu membenarkan kondisi penurunan pendapatan petani karet setempat.
"Kualitas getah karet belum bagus karena kadar airnya juga masih tinggi, ditambah adanya hujan yang turun beberapa kali juga menurunkan produksi," katanya.
Produksi getah karet per hektare menurutnya, dalam sehari tercapai sebanyak 50 kg, dan seminggu sekitar 2 kuintal.
Padahal sebelumnya, setiap satu hektare lahan mampu menghasilkan rerata 3,5 kuintal dalam seminggu. (Antara/k46)