Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LUMPUR METATU: Warga Jadikan Tempat Wisata Baru

GRESIK: Lokasi semburan lumpur yang disertai gas di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menjadi tempat wisata baru bagi masyarakat.

GRESIK: Lokasi semburan lumpur yang disertai gas di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menjadi tempat wisata baru bagi masyarakat.

Arifin, seorang warga desa setempat, mengatakan setiap harinya sekitar 500 hingga 600 orang dari berbagai kota datang ke lokasi semburan untuk melihat dari dekat pusat semburan.Antusiasme masyarakat yang datang dari berbagai daerah ke lokasi semburan itu dimanfaatkan masyarakat desa dengan menarik tarif parkir."Warga ada yang mendapat uang sekitar Rp3 juta lebih setiap harinya dari parkir, ini karena banyaknya warga yang datang untuk menonton dari dekat pusat semburan," katanya, Minggu (18/11/2012).Kepala Desa Metatu Nur Hudi mengakui dengan banyaknya pengunjung yang datang ke lokasi semburan lumpur, menjadikan wilayahnya semakin dikenal luas oleh masyarakat.Dikatakannya, pusat semburan yang awalnya hanya berupa lahan kering dan tandus, kini menjadi pusat perhatian dan lokasi wisata baru bagi seluruh masyarakat."Desa Metatu kini sudah dikenal secara nasional, dan ini bukan bencana tapi sudah menjadi berkah, saya rasa masyarakat juga menganggap demikian," katanya.Salah satu pengunjung asal Sidoarjo, Widya mengaku, awalnya dia merasa penasaran dengan munculnya semburan lumpur di Gresik, sehingga dengan rasa penasaran itu membuat dirinya bersama sejumlah rekannya ingin datang dan melihat lokasi semburan di Gresik."Saya datang ke lokasi semburan lumpur di Gresik untuk melihat, apakah sama dengan semburan yang ada di Sidoarjo, sehingga saya mengajak teman-teman untuk melihat bersama," katanya.Sementara itu, untuk mengantisipasi bau gas yang membahayakan keluar dari pusat semburan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, telah menyiapkan ribuan masker bagi setiap pengunjung."Masker ini, kita siapkan sebagai antisipasi, sebab kita belum mengetahui apakah kandungan jenis gas yang keluar bersama lumpur itu berbahaya, hal ini agar terhindar dari bahaya yang menyerang pernafasan," kata Kepala BPBD Kabupaten Gresik, Hari Sucipto.Sebelumnya, semburan lumpur awalnya terjadi pada Selasa (13/11) malam dan berdasarkan laporan warga ketinggian semburan awal mencapai sekitar 10 meter. (Antara/k2)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Muhammad Khamdi
Sumber : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper