Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SURABAYA--Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan pertumbuhan pembangunan tempat hunian baik apartemen, rusun, maupun rumah, sebesar 10% per tahun guna mengurangi masalah backlog di Jawa Timur.
 
Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengatakan saat ini angka kekurangan pasokan perumahan (backlog) di wilayahnya mencapai 300.000 di perkotaan dan 200.000 di pedesaan.
 
"Harusnya pertumbuhan pembangunan rumah di Jatim bisa tumbuh 10% setiap tahun agar backlog bisa terkejar," katanya di sela-sela acara pembukaan BNI REI Expo di Ciputra World Surabaya, Sabtu malam (20/10).
 
Berdasarkan data pengadilan negeri, ungkapnya, terdapat sebanyak 500.000 pasangan pengantin baru per tahun di Jatim yang mengindikasikan terus melonjaknya kebutuhan terhadap tempat hunian. "Kebutuhan rumah adalah kebutuhan dasar bagi setiap keluarga, jadi kebutuhan rumah akan terus meningkat setiap tahunnya," jelasnya.
 
Dalam rangka penyediaan tempat hunian baru, sambung pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, pemprov Jatim mengajak pengembang untuk memanfaatkan area yang tidak produktif (tanah kering). "Soal infrastrukturnya seperti jalan dan lain-lainnya nanti pemerintah yang menyediakan. Harapannya hal ini bisa menambah kota-kota satelit baru. Saat ini konversi yang dilakukan sekitar 1.300 per tahun," terangnya.
 
Ketua DPD REI Jatim Erlangga Satriagung mengatakan pada tahun ini pihaknya menargetkan pembangunan rumah baru sebanyak 25.000 unit tetapi karena ada masalah regulasi seperti FLPP dan LTV, realisasinya baru sekitar 10.000 unit. "Dengan adanya BNI REI Expo ini diharapkan hingga akhir tahun bisa mencapai 20.000," katanya.
 
Menurutnya, Jatim merupakan wilayah yang jumlah pengembangnya terbesar dibandingkan dengan provinsi lain. "Dari total 654 pengembang secara nasional, jumlah terbesarnya berada di Jatim," ujarnya.
 
Dalam perhelatan BNI REI Expo kali ini, sambungnya, terdapat 25 pengembang di Jatim yang ikut ambil bagian. "Setiap pengembang punya lebih dari lima lokasi, jadi total lokasinya bisa lebih 100 titik sehingga masyarakat bebas memilih properti yang diinginkan," tuturnya.
 
Chief Executive Officer (CEO) BNI Wilayah Surabaya Dasuki Amsir mengungkapkan dalam ajang pameran hunian yang digelar 19-28 Oktober ini, pihaknya menargetkan bisa menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp200 miliar.
 
"Realisasi KPR BNI di Jatim per September 2012 telah mencapai Rp3 triliun, naik 30% dari periode sama tahun lalu Rp2,2 triliun . Diharapkan hingga akhir tahun bisa Rp3,5 triliun," katanya.
 
Dalam even ini, sambungnya, BNI menawarkan promo KPR dengan bunga 8% flat selama 5 tahun dan juga 7-7,49% untuk fix 1 tahun-4 tahun. "Penawaran ini hanya berlaku sampai dengan 21 Desember 2012 dan realisasi booking 31 Desember 2012," ujarnya.
 
Selain menawarkan bunga ringan, sambungnya, BNI juga memberikan layanan one day approval bagi calon debitur, disamping itu banyak hadiah menarik yang disiapkan.
 
BNI REI Expo digelar secara serempak di 20 kota besar seluruh Indonesia. Secara nasional, pameran ini diikuti sekitar 750 pengembang dengan total lebih dari 1.000 proyek properti. Target transaksi dalam even ini secara nasional mencapai Rp 4 triliun.
 
Di Surabaya, tipe rumah yang ditawarkan sangat beragam, mulai yang sederhana dengan harga Rp80 juta hingga di atas Rp 1 miliar. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper