JAKARTA: Industri sepeda motor nasional optimistis pertumbuhan penjualan secara positif baru bisa dicapai mulai tahun depan hingga mencapai 10 juta unit pada 2015.
Gunadi Sindhuwinata, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), mengatakan industri sepeda motor terpaksa melakukan beberapa kali revisi target penjualan pada 2012 dari semula 10 juta unit turun menjadi 8,6 juta unit dan kini diputuskan hanya 7,1 juta."Melihat perkembangan industri sepeda motor nasinal setelah ada kebijakan terbaru dari pemerintah dengan segala dampaknya, maka kami merevisi target penjualan 2012 menjadi 7,1 juta unit dan optimistis peningkatan penjualan secara positif baru dimulai tahun depan," ungkapnya, Selasa (16/10/2012).Dia menjelaskan seharusnya target penjualan sepeda motor di dalam negeri sebanyak 10 juta unit dapat dicapai pada 2012, mengingat tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup baik serta kapasitas terpasang industri sekarang memproduksi 9 juta unit per tahun, ditambah dengan rencana produsen menambah kapasitas produksinya masing-masing.Namun, lanjutnya, pemberlakuan kebijakan terbaru dari pemerintah mengenai pembatasan minimal uang muka kredit kendaraan bermotor dan rencana diberlakukan penjaminan fidusia terbukti menekan tingkat penjualan sehingga targetnya harus disesuaikan lagi dengan perkembangan kondiri riil di lapangan.Adapun dampak yang sudah dirasakan sekarang, lanjutnya, penjualan sepeda motor pada September 2012 relatif meningkat 45% menjadi 628.739 unit, lebih rendah dari bulan sebelumnya 433.741 unit. Tetapi, angka tersebut masih di bawah realisasi penjualan September 2011 sebanyak 724.253 unit.Gunadi mengatakan pemerintah berkepentingan untuk mendorong perkembangan industri sepeda motor yang memiliki arti penting bagi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.Sebab, lanjutnya, kendaraan roda dua tersebut merupakan salah satu alat transportasi untuk mendukung kelancaran arus barang serta dibutuhkan oleh banyak orang untuk melakukan kegiatan bisnis maupun sosial mereka.Selain itu, lanjutnya, semua produsen sepeda motor anggota AISI memiliki fasitilas pabrik dengan kapasitas terpasang yang cukup besar untuk memproduksi berbagai komponen yang kemudian dirakit menjadi unit kendaraan roda dua tersebut."Dengan demikian, industri sepeda motor nasional mampu memproduksi produk dengan tingkat kandungan komponen lokal yang sangat tinggi mencapai lebih dari 85%, sehingga sangat positif bagi pertumbuhan ekonomi dan menyerap banyak tenaga kerja," ujarnya.Dia berharap penyelenggaraan event Jakarta Motor Cycle Show (JMS) 2012 yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center pada 31 Oktober-4 November 2012 dapat menjadi salah satu pendrong bagi laju pertumbuhan penjualan sepeda motor hingga angka yang ditargetkan 7,1 juta unit pada tahun ini."Kegiatan pameran JMS 2012 kami harapkan dapat mendorong penjualan sepeda motor yang sekarang cenderung turun akibat kebijakan pembatasan uang muka kredit sehingga target penjualan tahun ini yang sudah dikoreksi menjadi 7,1 juta unit dapat dicapai," katanya.
Apalagi pameran dua tahunan JMS tersebut diikuti empat merek anggota AISI, yaitu Honda, Kawasaki, Suzuki, dan Yamaha serta enam peserta nonanggota AISI yakni BMW, Ducati, Husqvarna, dan Victory dengan diperkuat 27 perusahaan pendukung industri seperti helm dan aksesoris.Andi Wismarsyah, President Director PT Dyandra Promosindo mengatakan mengatakan JMCS bertema Think green, Act safetly di area seluas 8.244 m2 Assembly hall dan main lobby Jakarta Convention Center itu diharapkan akan dikunjungi sedikitnya 84.000 orang. Menurutnya, semua agen pemegang merek peserta JMS 2012 akan menampilkan produk terbaru, termasuk motor konsep yang akan menjadi daya tarik pengunjung mendatangi booth mereka masing-masing.Pengunjung JMS 2012 juga mendapat tawaran dari panitia untuk mengikuti program safety riding course yang berlangsung setiap hari dengan dua sesi diselingi terst ride, serta panitia juga menggelar bazar helm murah mencapai 300 unit per hari untuk mendukung kampanye disiplin berkendara."Pengunjung pameran JMS 2012 yang buka setiap hari untuk umum mulai pukul 10.00 hingga 21.00 WIB, hanya dikenakan tarif masuk relatif murah sebesar Rp10.000 per lembar pada Rabu-Jumat dan Rp15.000 pada Sabtu-Minggu," ujarnya.(bas)