JAKARTA: Prediksi penjualan mobil sedan tertekan oleh kendaraan keluarga dan sport serbaguna sepertinya menjadi kenyataan.
Hal itu ditandai dengan penurunan volume penjualan sejak Juli 2012, padahal pangsa pasar jenis mobil yang lain tidak mengalami penurunan.Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diterima Bisnis dari satu agen tunggal pemegang merek (ATPM) pada Kamis (11/10), menyebutkan penjualan wholesale mobil sedan sempat bergerak naik, mencapai puncaknya pada Juni 2012 sebanyak 2.696 unit.Adapun pergerakan penjualan mobil tersebut dimulai sejak Januari sebanyak 889 unit, meningkat pada Februari menjadi 1.468 unit, Maret 1.545 unit, April 1.625 unit, Mei 1.716 unit, dan Juni 2.696 unit.Namun, angka tersebut cenderung menurun pada Juli menjadi 2.593 unit, Agustus 2.593 unit, dan September sejumlah 2.034 unit, kendati diyakini banyak pihak grafiknya tidak akan turun terlalu signifikan karena kehadiran berbagai model dan varian baru mobil sedan.Walaupun angka riilnya turun, penjualan sedan selama periode Januari-Februari 2012 mencapai 16.691 unit, ditambah sedan untuk armada taksi 9.809 unit menjadi total 26.500 unit, tetap meningkat sekitar 21,2% dari realisasi penjualan pada periode sama tahun lalu 21.703 unit.Pasang surutnya penjualan mobil sedan selama 9 bulan ini tidak akan merisaukan bagi ATPM, karena kendaraan tersebut memiliki pangsa pasar tersendiri, seperti eksekutif, pejabat pemerintah dan lembaga negara.
Penjualan mobil sedan kategori mini segment mencapai 5.649 unit dengan menguasai 34% pangsa pasar di kelasnya selama periode Januari-September 2012, diikuti small segment 3.142 unit (19%), medium segment 5.518 unit (33%), high segment-low 1.615 unit (10%) dan high segment-upper mencapai 767 unit (5%).
Banyak faktor yang dapat menahan laju pertumbuhan penjualan mobil sedan di Indonesia, antara lain perubahan gaya hidup konsumen yang lebih menyukai kendaraan serba guna dengan kabin lebih lapang untuk mengangkut banyak penumpang atau barang yaitu MPV maupun sport utility vehicle (SUV).
Riyanto, peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi UI, mengatakan kecenderungan konsumen memilih kendaraan sport serba guna mulai telihat sejak 3-4 tahun lalu yang dengan sendirinya berdampak mengurangi pasar mobil sedan.“Tren konsumen memilih mobil sport utility vehicle akan berlangsung hingga 5 tahun ke depan atau lebih, bergantung pada bagaimana industri mengolah pasar tersebut dan perkembangan kondisi infrastruktur jalan,” ujarnya.Dia menjelaskan peminat mobil SUV yang terkesan lebih jantan dan bertenaga kuat itu ternyata bukan hanya didominasi kaum lelaki, tetapi juga kalangan perempuan yang merasa lebih percaya diri menunggang mobil sport serbaguna tersebut.Kecenderungan pasar tersebut, juga terjadi pada kendaraan MPV yang penjualannya pada Januari-September 2012 mencapai lebih dari 348.488 unit meningkat 27,2% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 273.876 unit, diikuti kendaraan city car untuk kondisi kota besar seperti Jakarta.
Penjualan kendaraan di luar sedan, yang dilakukan ATPM selama periode Januari-September 2012 untuk Honda dengan variannya seperti Brio, Jazz, Freed berhasil terjual 42.685 unit, Toyota meliputi antara lain Inova, Yaris, Avanza, Rush, Fortuner dan Prios terjual 283.168 unit, serta Mitsubisi dengan varian seperti Pajero, Maven, T-120, L-300, Mirage, dan Outlander terjual 109.414 unit.
Daihatsu mengandalkan varian seperti Gran Max, Serion, Terios, Xenia, dan Luxio terjual 120.684 unit, serta Suzuki dengan varian APV, X-Over, Swif, Splash, Carry, dan Ertiga terjual 87.884 unit,
Kemudian, Nissan mengandalkan varian antara lain Grand Livina, Frontier Nevara, Joke, Elgrand, dan Evalia terjual 51.508 unit. Mazda dengan Mazda-3, Mazda-2, Tribute, dan CX-5 berhasil terjual 7.937 unit pada periode Januari-September 2012. (bas)(Foto:dapurpacu.com)