BALIKPAPAN: Penanganan pasca panen budi daya rumput laut yang tepat bisa meningkatkan pendapatan petani hingga 30%, tanpa harus menaikkan harga jual yang biasanya bergantung pada mekanisme pasar.Edy Krisnandi, konsultan budi daya rumput laut Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, mengatakan penanganan pasca panen menentukan kualitas rumput laut sehingga bisa memberikan hasil yang optimal bagi petani. Peningkatan kualitas rumput laut ini diharapkan juga bisa disertai dengan peningkatan hasil budidaya oleh petani.“Rumput laut tidak hanya dijadikan sebagai profesi sampingan karena bisa memberikan penghasilan dalam jumlah yang cukup memadai,” ujarnya dalam Workshop Penanganan Rumput Laut Pasca Panen yang digelar oleh Bank Indonesia Balikpapan, Kamis (4/10/2012).Salah satu penanganan yang kurang tepat ketika memanen rumput laut adalah memurutnya dari tali rambatannya. Hal itu, ujar Edy, hanya akan mengeluarkan lendir yang banyak digunakan dalam proses produksi. Akibatnya, petani secara tidak sadar telah membuang potensi pendapatan dari rumput laut.Untuk memenuhi kebutuhan ekspor, perlakuan terhadap rumput laut hasil panen juga berbeda. Penjemuran sebaiknya dilakukan dengan menggantung rumput laut dengan talinya selama 1 hingga 2 hari.“Fungsinya agar lebih cepat kering baru kemudian ditaruh diatas para-para selama 2-3 hari sebelum dipilah rumput laut yang memiliki kualitas sesuai,” ungkapnya.Budidaya rumput laut di Kalimantan Timur, imbuh Edy, yang sudah cukup berkembang yakni di Balikpapan, Penajam Paser Utara, Nunukan dan Bontang.
Secara kualitas, rumput laut asal Balikpapan tampak lebih baik sehingga memiliki harga jual yang lebih baik. Namun, secara kuantitas masih kalah dibandingkan dengan Nunukan yang mampu memroduksi hingga 500 ton rumput lau kering per bulan.“Ini potensi yang bisa dikembangkan karena hasilnya cukup lumayan,” tambahnya.Dia menyebutkan harga rumput laut untuk pasar ekspor mampu mencapai Rp8.000 per kilogram. Sementara, dari petani rumput laut tersebut diambil dengan harga Rp6.000 – Rp7.000 per kilogramnya.Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Tutuk SH Cahyono mengatakan pihaknya berupaya mendorong petani rumput laut agar bisa meningkatkan kapasitas produksinya. Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan kapasitas ekonomi petani rumput laut tersebut.“Ketika berupaya meningkatkan produksi tersebut dan membutuhkan modal, perbankan bisa masuk untuk menggarap pasarnya,” ujarnya. Namun, petani rumput laut juga perlu menguatkan koordinasi melalui pembentukan badan hukum seperti koperasi. Hal itu untuk mempermudah akses dengan permodalan termasuk memperkuat penawaran dalam penjualan hasil produksi. (bas)