Bagi banyak orang pencarian web masih identik dengan Google. Sesekali cobalah melirik mesin pencari lain sebagai alternatif.
Berkat algoritma yang berhasil menampilkan laman paling relevan dan kinerja cepat menjadi salah satu kunci keberhasilan Google. Banyaknya situs yang diindeks membuat Google dengan mudah menggusur AltaVista sebagai mesin pencari nomor satu pada awal abad ini.
Dewasa ini Google masih menjadi pilihan utama bagi peselancar Internet. Selain Google, posisi tiga besar diisi oleh Bing dari Microsoft dan Yahoo. Namun, selain tiga mesin pencari besar ini beberapa mesin pencari alternatif sebenarnya juga menarik buat dilirik. Apa saja alasannya?
Kekhawatiran terhadap pelacakan ketika berselancar di web merupakan salah satu alasan untuk menghindari Google.
Hasil pencarian Google juga sudah mulai disesuaikan dengan preferensi penggunanya. Peluncuran Google Plus menambahkan data sosial untuk Google semakin menguatkan usaha untuk memprioritaskan hasil pencarian sesuai dengan karakteristik pengguna.
Penyesuaian tampilan hasil pencarian berdasarkan karakteristik pengguna ini mungkin berguna bagi banyak orang yang ingin membaca situs web berdasarkan kesukaannya.
Namun, di sisi lain ini memengaruhi keobjektifan dan kenetralan mesin pengguna.
Google tidak hanya satu-satunya mesin pencari yang melakukan pencatatan dan pengumpulan data pribadi.
Bing dan Yahoo juga melakukan hal serupa. Ini membuka celah buat mesin pencari alternatif. Mesin pencari seperti DuckDuckGo dan Ixquick melihat hal ini sebagai peluang, dengan menawarkan pencarian yang menghormati privasi.
Sementara itu, Blekko mengambil pendekatan lain. Mesin pencari ini memanfaatkan penggunanya untuk menyaring situs berdasarkan relevansinya. Blekko juga dapat memanfaatkan Facebook untuk mendapatkan info lebih lanjut tentang situs yang disukai oleh teman-teman kita di Facebook.
DuckDuckGo
DuckDuckGo merupakan situs mesin pencari yang cukup serius memperhatikan privasi penggunanya. Mesin pencari ini mengklaim tidak melacak identitas, seperti jenis browser atau alamat IP (Internet Protocol) peselancar yang menggunakannya. Mesin pencari yang diluncurkan 2 tahun yang lalu ini juga menggunakan koneksi terenkripsi, yang juga sudah dilakukan oleh Google.
Dari pengujian saya, DuckDuckGo juga mendukung cukup baik jaringan TOR (the onion router), jaringan yang digunakan banyak aktivis dan pengguna yang ingin menjaga privasinya. Jaringan TOR antara lain dapat menyamarkan asal peselancar yang memanfaatkannya, sehingga tempat asal pengguna web tidak dapat diketahui dengan mudah. Ini berbeda dengan Google yang cenderung mempersulit pengguna TOR.
Tentunya mengutamakan privasi tidak dapat menjadi senjata satu-satunya DuckDuckGo. Untuk melengkapi laman yang diindeksnya sendiri mesin pencari ini menggunakan juga data dari Google, Yahoo, WolframAlpha, Bing, dan Blekko.
Data dari berbagai sumber ini memudahkan DuckDuckGo untuk menampilkan hasil yang relevan dengan kata kunci pencarian.
DuckDuckGo juga berinovasi dengan menampilkan jawaban dari kata kunci pencarian. Ini biasa dilakukan bila ada definisi dari kata kunci tersebut. Alhasil, bila kita hanya ingin mendapatkan informasi ringkas tentang suatu hal kita dapat mendapatkannya langsung dari DuckDuckGo, tanpa harus membuka situs lain yang membahasnya dengan lebih mendalam.
Blekko
Blekko menjual dirinya sebagai “the spam free search engine” alias mesin pencari tanpa spam. Untuk membasmi spam dari hasil pencariannya Blekko melibatkan penggunanya. Bila kita login menggunakan akun Facebook, Blekko akan mendaftarkan semua situs yang pernah disukai (“like”) oleh teman-teman kita.
Akun Facebook ini bukan keharusan. Kita dapat menggunakan Blekko tanpa harus login dengan Facebook, namun ini berarti kita kehilangan fitur sosial dari mesin pencari ini, seperti kemampuan untuk mendiskusikan hasil pencarian di Facebook.
Kita juga dapat membuat direktori pencarian (slashtag) yang sudah disaring oleh pengguna Blekko. Pengguna dapat membatasi diri untuk melakukan pencarian dalam direktori ini, yang isinya sudah dipilih dan diharapkan bebas dari spam.
Demi membasmi spam, Blekko bahkan menyediakan pengaya browser yang dapat digunakan dengan mesin pencari lain. Bila kita menemukan hasil pencarian yang ternyata sampah, kita dapat menandainya sebagai spam dan akan masuk ke dalam daftar hitam Blekko.
Dari segi tampilan, Blekko mungkin akan mengingatkan Anda terhadap tampilan Google awal, minimalis dan dominasi ruang kosong. Namun sejauh ini Blekko tidak meluangkan tempat untuk iklan. Seperti juga DuckDuckGo, Blekko juga menyediakan ringkasan dari hasil pencarian. (sut)
*) Artikel ini disadur dari rubrik Digital di koran Bisnis Indonesia edisi Sabtu 23 Juni 2012
BERITA LAINNYA:
- EURO 2012: Prediksi SPANYOL Vs PRANCIS, Benzema Hafal Gaya Casillas
- PESAWAT JATUH: SBY Perintahkan Fokker F-27 Tidak Terbang
- BISNIS INDONESIA HARI INI: Jakarta Harus Aman!
- EURO 2012: Jadwal & Skor Perempat Final—Final, Update 23 Juni
JELANG PUASA: Pasar Murah Diklaim Redam Gejolak Harga
- GEMPA ACEH 6,6 SR: Dampaknya Relatif Nihil