JAKARTA: Dewan Perwakilan Rakyat mempertanyakan rencana memasukkan PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia, anak perusahaan PT Askes menjadi anak perusahaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.Menurut Anggota Komisi IX DPR Surya Chandra, hal itu sehubungan dengan persepsi manfaat dasar dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dipergunakan untuk seluruh rakyat Indonesia.“Jika masih berpikiran PT Inhealth akan dijadikan anak perusahaan BPJS Kesehatan maka kalangan pengusaha akan enggan membayar iuran,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan PT Askes dan PT Jamsostek, Rabu, 30 Mei 2012.Surya Chandra menuturkan hal itu tidak dapat dilakukan, karena ada perusahaan yang swasta yang mendukung BPJS Kesehatan, apalagi PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia dikelola badan hukum publik.Sebagai tindak lanjut atas diberlakukannya UU No.40/2004 tentang SJSN, PT Askes pada 6 Oktober 2008 mendirikan anak perusahan yang akan mengelola kepesertaan komersial.Berdasarkan Akta Notaris No.2/2008 berdiri anak perusahaan dengan nama PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia yang dikenal juga dengan PT AJII.Dalam rapat dengar pendapat itu, Dirut PT Askes I Gede Subawa menjelaskan pihaknya mengkaji status PT Inhealth menjadi bagian dari BPJS Kesehatan.Saat ini, lanjutnya, menunggu peraturan pendukungnya, yakni Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Investasi yang akan mengatur juga BPJS Kesehatan dapat memiliki anak perusahaan atau tidak.“Apabila BPJS Kesehatan tidak diperbolehkan memiliki anak perusahaan, harus juga dipikirkan dana yang ada di PT Inhealth harus dikemanakan,” ungkapnya. (Bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
