Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI OTOMOTIF kesulitan penuhi permintaan taksi

JAKARTA: Pebisnis otomotif mengaku kesulitan memenuhi permintaan taksi yang kian membeludak dari para pelaku usaha jasa transportasi pada tahun ini.Kondisi tersebut menyebabkan kondisi armada di sejumlah perusahaan jasa angkutan eksklusif tersebut sulit

JAKARTA: Pebisnis otomotif mengaku kesulitan memenuhi permintaan taksi yang kian membeludak dari para pelaku usaha jasa transportasi pada tahun ini.Kondisi tersebut menyebabkan kondisi armada di sejumlah perusahaan jasa angkutan eksklusif tersebut sulit diremajakan.

 

Pada saat yang sama, mereka juga kesulitan meningkatkan ekspansi usaha seiring dengan pertumbuhan konsumen pengguna jasa tersebut di seluruh Indonesia.Jodjana Jody, CEO PT Astra International Tbk - Toyota Sales Operations (Auto2000), mengatakan kebutuhan armada taksi pada tahun ini bisa tumbuh di atas 50% dibandingkan dengan kebutuhan pada 2011 dari 10.000 unit menjadi di atas 15.000 unit.Namun, kalangan agen tunggal pemegang merek (ATPM) hanya bisa memasok sekitar 76% dari total permintaan.Itu pun, sebanyak 68,5% dari total kebutuhan pada 2011 dikuasai oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) dengan produk andalannya Toyota Limo (Vios taksi).

 

"Permintaan terus bertambah pada tahun ini tapi pasokan sangat terbatas," katanya, Kamis 24 Mei 2012.Berdasarkan catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tak semua ATPM berani lebih serius menggarap segmen yang masih menjanjikan ini.Di luar Toyota, sejumlah ATPM lain bahkan tampak kurang konsisten memasok sedan taksi kepada sektor usaha jasa transportasi. PT Kia Mobil Indonesia yang pada tahun lalu masih bisa memasok 760 unit Kia Rio taksi, pada Januari - April tahun ini pasokan tersebut tak satu pun terekam dalam data Gaikindo.Sementara itu, PT Proton Edar Indonesia sejak awal 2011 hingga April tahun ini tak lagi memasok sedan taksi Proton Wira.PT Nissan Motor Indonesia pun terlihat lesu darah memasarkan Nissan Latio pada tahun ini. Penjualan Latio pada 2011 bahkan hanya tercatat 49 unit. (ra)

 

 

SITE MAP:

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper