LONDON: Direktur Eksekutif IMF Christine Lagarde, Selasa, mengatakan bahwa sayap kiri Yunani harus menghadapi kebijakan fiskal sulit bahkan jika mereka menolak persyaratan penghematan yang datang dengan program dana talangan negara itu.
Berbicara kepada penyiar ITV Inggris, Lagarde mengatakan partisipasi di euro memiliki sebuah harga, lapor AFP.
"Harga itu adalah peningkatan produktivitas tenaga kerja; itu adalah reformasi struktural; itu adalah konsolidasi fiskal apabila suatu negara berjalan pada seperti defisit tinggi; itu adalah pada beberapa tahap, kembali ke pasar keuangan untuk membiayai utang-utangnya," katanya.
Ketika ditanya secara khusus tentang kemungkinan penolakan pemerintahan kiri Yunani dari program penghematan yang disyaratkan dari pinjaman talangan 130 miliar euro (165,5 miliar dolar AS) Uni Eropa-IMF bagi negara itu, Lagarde menyatakan bahwa penyesuaian menyakitkan tak terelakkan.
Pemerintahan sayap kiri bisa menolak penghematan, "Tetapi untuk apa?" mengatakan kepada ITV. "Mungkin untuk langkah-langkah yang lebih sulit yang harus diambil juga."
Sebelumnya pada Selasa 22 Mei 2012, pemimpin sayap kiri anti-penghematan Yunani, Alexis Tsipras mengatakan partainya tidak berusaha untuk meninggalkan euro jika pihaknya mengambil kekuasaan setelah pemilu mendatang.
"Sebuah pemungutan suara untuk sayap kiri tidak berarti bahwa kita akan meninggalkan euro. Justru sebaliknya, kami akan terus di euro," kata pemimpin partai Syriza, yang diperkirakan memenangkan putaran pemilu lain pada 17 Juni.
Tetapi Tsipras juga meminta Prancis dan Jerman untuk "menghentikan kebijakan penghematan mereka sebagai solidaritas dengan orang-orang Yunani."
"Eropa memiliki kewajiban untuk menghindari tragedi baru," katanya.
Tetapi Lagarde mengatakan bahwa negara itu masih harus melaksanakan reformasi untuk mendapatkan ekonomi berjalan.
Tanpa reformasi struktural "tidak ada yang akan membantu negara itu dalam jangka panjang," katanya. (Antara/Bsi)
BERITA FINANSIAL PILIHAN REDAKSI:
METRODATA ELECTRONICS Siapkan Right Issue
PASAR SURAT UTANG: Investor Cenderung Wait & See
Danareksa Investment Rilis RDPT Infrastruktur
AKSI ALIBABA: Berniat Beli Sahamnya Dari Yahoo! Senilai US$7 Miliar
HARGA EMAS: Pasar Keuangan Tertekan, Logam Mulia Melonjak
TRANSAKSI AFILIASI: Adi Karya Pinjamkan APR Rp57,1 Miliar
TOPIK AKTUAL PILIHAN REDAKSI:
KASUS NARKOBA: Sabu-Sabu Di Sumut Banyak Berasal Dari Malaysia
TRAGEDI SUKHOI: Wah.. Ada Dugaan Penipuan Jamsostek!
JUSUF KALLA: Memimpin Bisnis Beda Dengan Pemerintahan
DAUD YORDAN Naik Ring Lagi Juli
ENGLISH NEWS:
PALM OIL Climbs As Biggest Weekly Drop In 5 Months Lures Buyers
PLN To Spend IDR2.54 Trillion For VILLAGE ELECTRICITY Program
ARC Broadens Relationship With ANGLO AMERICAN In Indonesia
MARKET OPENING: Index Fall 46.79 Point
MARKET MOVING: BCA Eyes IDR4 Trillion Infrastructure Loans
RUPIAH Advances Most In Two Weeks On CHINA Pledge
JANGAN LEWATKAN> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.Com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel