Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

 

JAKARTA: Komisi VI DPR mendesak Menneg BUMN, Dahlan Iskan untuk lebih konsentrasi pada proses pencapaian target pengintegrasian ekonomi Asean Economic Community 2015 ketimbang melakukan perombakan direksi di perusahaan milik negara.

 

Ketua Komisi VI DPR, Airlangga Hartarto mengatakan sejumlah perombakan manajemen yang dilakukan di Kementerian Negara BUMN berportensi menghambat kinerja jajaran direksi selain mengganggu tata kelola perusahaan milik negara. Di samping itu, dengan mengganti jajaran direksi belum tentu persoalan menjadi selesai karena kinerja BUMN bukan hanya ditentukan oleh satu atau dua orang pimpinan.

 

“Perombakan-perombakan manajemen itu  tersebut cenderung tidak menyentuh akar persoalan. Hanya faktor komestik media belaka, tentu kinerja BUMN tidak sepenuhnya tergantung pada direksi dan manajemen saja," ujarnya kepada wartawan hari ini, Selasa, 22 Mei 2012.

 

Padahal, menurutnya, di tengah kian dekatnya tenggat waktu Asean Economic Community (AEC), Indonesia masih tertinggal dibandingkan sejumlah negara Asena lainnya termasuk Malaysia.

 

Perombakan manajemen, bagaimanapun juga, akan berpengaruh terhadap kepercayaan pasar, ujarnya. Sedangkan dari sisi manajemen sendiri, ketidakpastian masa depan mereka akan membuat mereka enggan bekerja keras bahkan tidak bekerja apa-apa untuk mencapai target perusahaan.

 

“Perombakan jajaran direksi BUMN milik publik itu mekanismenya memerlukan RUPS secara fisik, harus ada pengumuman sebelumnya, beda dengan perusahaan swasta. Ini akan menjadi preseden yang kurang baik kalau pemerintah tidak patuh aturan,” ujarnya. Menurutnya,  perombakan kabinet bukan soal birokrasi saja, namun juga aspek terpenting, yakni akuntabilitas dan kepercayaan pasar.

 

Terkait pencapaian target AEC, Airlangga menyoroti persoalan kesiapan infrastruktur transportasi Indonesia yang dinilai masih belum efisien untuk mendukung pergerakan logistik. Menurutnya, saat ini angka inefisiensi di sektor tersebut masih berkisar 14%. Padahal, di luar negeri angka itu sudah berada di bawah angka 10% sebagaimana ditargetkan AEC.

 

Pada bagian lain Airlangga menyambut baik pencabutan Surat Keputusan (SK) Menneg BUMN Nomor KEP-236/MBU/2011 sebagai hasil dari rapat kerja kementerian itu dengan Komisi VI DPR pada 15 Februari lalu.

 

SK tersebut diganti dengan menerbitkan tiga keputusan dimana salah satunya SK-164/MBU/2012 tentang penetapan sebagian kewenangan Menneg BUMN, sebagai wakil pemerintah selaku pemilik modal perusahaan umum (Perum), menjadi kewenangan Dewan Komisaris dan Direksi.

 

Sejak pertama kali dipercaya menangani Badan Usaha Milik Negara (BUMN), setidaknya Dahlan tercatat sudah mengganti lima jajaran manajemen BUMN besar. Bahkan, beberapa di antaranya mengalami perombakan cukup besar. Memang, di antara jajaran direksi BUMN yang diganti tersebut, beberapa di antaranya sudah tidak bisa lagi menjabat karena telah memegang jabatan sebanyak dua periode.(msb)

 

BERITA FINANSIAL PILIHAN REDAKSI:

METRODATA ELECTRONICS Siapkan Right Issue

PASAR SURAT UTANG: Investor Cenderung Wait & See

Danareksa Investment Rilis RDPT Infrastruktur

AKSI ALIBABA: Berniat Beli Sahamnya Dari Yahoo! Senilai US$7 Miliar

HARGA EMAS: Pasar Keuangan Tertekan, Logam Mulia Melonjak

TRANSAKSI AFILIASI: Adi Karya Pinjamkan APR Rp57,1 Miliar

TOPIK AKTUAL PILIHAN REDAKSI:

KASUS NARKOBA: Sabu-Sabu Di Sumut Banyak Berasal Dari Malaysia

TRAGEDI SUKHOI: Wah.. Ada Dugaan Penipuan Jamsostek!

JUSUF KALLA: Memimpin Bisnis Beda Dengan Pemerintahan

DAUD YORDAN Naik Ring Lagi Juli

 

ENGLISH NEWS:

PALM OIL Climbs As Biggest Weekly Drop In 5 Months Lures Buyers

PLN To Spend IDR2.54 Trillion For VILLAGE ELECTRICITY Program

ARC Broadens Relationship With ANGLO AMERICAN In Indonesia

MARKET OPENING: Index Fall 46.79 Point

MARKET MOVING: BCA Eyes IDR4 Trillion Infrastructure Loans

RUPIAH Advances Most In Two Weeks On CHINA Pledge

JANGAN LEWATKAN5 Kanal TERPOPULER Bisnis.Com

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : John Andhi Oktaveri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper