BOGOR: Dalam upaya pengembangan Siberut Conservation Program yang sudah sejak tahun 2002 diinisasi oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Deutsche Primate Zentrum (DPZ), Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB mengadakan workshop dengan tajuk "Siberut Conservation Programme (SCP) New Research and Community Development Initiatives" di Ruang Sidang Senat Kampus IPB Dramaga.Workshop yang berakhir hari ini selain menghadirkan para peneliti dari Jerman juga menghadirkan staf peneliti IPB alumni dari Jerman. Para peserta memberikan pemikiran-pemikiran baru terkait riset selanjutnya yang akan dikembangkan di SCP.Wakil Rektor bidang Riset dan Kerjasama, Prof. Dr.Ir. Anas M Fauzi dalam sambutannya menyampaikan IPB telah lama memiliki hubungan baik dengan Jerman. Jerman adalah Negara ke dua setelah Jepang yang memiliki jumlah alumni terbanyak di IPB."Sudah ada sekitar dua ratus orang staf pengajar IPB merupakan alumni dari Jerman,"katanya.Sementara itu Direktur German Academic Exchange Service (DAAD), Dr. Irene mengungkapkan rasa senangnya bahwa Jerman merupakan salah satu Negara pilihan terbanyak bagi staf pendidik di IPB. " DAAD sebagai organisasi yang memfasilitasi pertukaran pelajar untuk studi ke Jerman merasa senang bahwa Negara Jerman telah menjadi pilihan staf.pengajar dari IPB," katanya.Selain itu terkait Siberut Conservation Program dia menyampaikan bahwa alumni diharapkan dapat secara aktif memberikan ide-ide atau inisiatif antar alumni di berbagai disiplin ilmu terutama kaitannya dengan masalah masalah konservasi dan biodiversity dan keberlanjutan penggunaan lahan khususnya di kepulauan Siberut.Dalam workshop IPB memperkenalkan konsep Center of Exellence Tropical Biodiversity IPB,konsep ini terdiri dari gabungan peneliti peneliti yang bekerjasama untuk menggunakan praktik-praktik riset terbaik seputar biodiversitas untuk mencapai tujuan bersama.Konsep ini dapat dikembangkan selain untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi hasil riset biodiversity. Juga dapat meningkatkan nilai riset IPB dalam biodiversity. Selain itu juga dapat meningkatkan kepuasan publik tentang hasil riset di bidang biodiversitas. (faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
