KABAR MAKASSAR: Transaksi ekspor BNI Makassar US$254 juta

MAKASSAR: Berikut ini adalah ringkasan berita utama di kawasan timur Indonesia yang dimuat sejumlah surat kabar daerah, a.l. Barang produksi bisa naik 5%, Transaksi ekspor BNI Makassar US$254 juta,  Bank Sulut genjot kredit usaha kecil, 'Kenaikan TDL bisa hambat ekonomi Kaltim', Target Penjualan Sukri BRI Syariah Rp 50 Miliar, Tunggakan Pajak Kendaraan Capai Rp 233 Miliar, Sulsel Target PMD Tembus Rp 5 T, Ekspor 9 Komoditas Sulsel Susut.Barang produksi bisa naik 5%: Asosiasi Pengusaha Indonesia Sulawesi Selatan memastikan harga barang produksi akan naik 3%-5% jika harga BBM subsidi naik hingga 30%.Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel La Tunreng mengatakan industri pengolahan akan menjadi sektor yang paling merasakan dampak dari kenaikan BBM bersubdisi lantaran terjadi pembengkakan untuk biaya distribusi serta biaya logistic. (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)Transaksi ekspor BNI Makassar US$254 juta: Kanwil BNI Makassar mencatat total transaksi ekspor sebesar US$254 juta, dan impor US$92 juta, pada tahun lalu.Vice President Deputy General Manager Head of Trade Services BNI Afien Yuni Yahya mengatakan jumlah tersebut berasal dari transaksi ekspor dan impor dari para eksportir yang ada di wilayah kerja BNI Kanwil Makassar yang meliputi wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua.  (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)Bank Sulut genjot kredit usaha kecil: PT Bank Sulut akan fokus pada pertumbuhan ekspansi kredit di sektor usaha kecil pada 2012. "Sektor usaha kecil terbukti tangguh menghadapi berbagai gejolak, karena itu dipandang layak diberi bantuan permodalan," kata Direktur Utama Bank Sulut James Salibana, kemarin.James mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai fasilitas dan skim kredit kepada usaha kecil, dengan tujuan agar sektor ini semakin tangguh dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.  (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)'Kenaikan TDL bisa hambat ekonomi Kaltim': Asosiasi Pengusaha Indonesia Kalimantan Timur meminta pemerintah meninjau kembali opsi menaikkan tarif dasar listrik guna menahan beban pengusaha yang dikhawatirkan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi daerah.Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kaltim Slamet Brotosiswoyo mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bisa diatasi oleh pengusaha dengan mengurangi beban produksi serta memberikan insentif pajak bagi para pelaku usaha. (Sumber: Bisnis Indonesia Regional Timur)Target Penjualan Sukri BRI Syariah Rp 50 Miliar: PT Bank BRI Syariah cabang Makassar menargetkan penjualan produk Sukuk Negara Ritel (Sukri) 004, ynag diluncurkan awal tahun ini, bias mencapai Rp 50 miliar. Financial Palnner PT Bank BRI Syariah Ahmad Gozali kemarin mengatakan penjualan Sukri secara historis mendapat respons yang cukup positif dan biasanya melebihi target.Dia menyebut Sukri 001, yang diluncurkan pada 2009 di seluruh Indonesi terjual sebanyak Rp 5,5 triliun. Sukri 002 dan 003 masing-masing sebanyak Rp 8,03 triliun dan Rp 7,34 triliun. Untuk Sukri 004, masa penawaran berlangsung 5-16 Maret 2012. Berbeda degan Sukri 004, yang berjangka waktu 3,5 tahun, atau berlaku dari 21 Maret 2012 hingga 21 September 2015. Sukri 004 untuk penawaran BRI Syariah di seluruh Indonesia ditawarkan sekitar Rp 11 triliun.(Sumber: Tempo Makassar)Tunggakan Pajak Kendaraan Capai Rp 233 Miliar: Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan mencatat tunggakan pajak kendaraan bermotor pada 2011 di Sulawesi Selatan sebesar Rp 233 miliar. Dari nilai tersebut, Rp 170 miliar di antaranya berpotensi untuk ditagih. Sedangkan sisanya Rp 63 miliar, masuk dalam daftar tunggakan yang kedaluwarsa.Kepala Dinas Pendapatan Daerah Sulawesi Selatan Arifuddin Dahlan mengatakan tunggakan pajak yang kedaluwuarsa disebabkan masa tagihan wajib pajak, yakni lima tahun, melewati batas waktu. "Pajak tahun ke enam dan seterusnya dihapuskan," kata Arifuddin saat ditemui di ruang kerjanya kemarin. (Sumber: Tempo Makassar)Sulsel Target PMD Tembus Rp 5 T: Laporan makro ekonomi Sulsel cukup menarik bagi investor. Itu juga yang menjadi dasar Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel mematok target PMDN DAN pma tinggi. Untuk penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) tahun ini BKPMD menargetkan mencapai Rp 5 Triliun. Sedangkan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) diharapkan dapat mencapai USD 100 juta.Sekretaris BKPMD Provinsi Sulsel Susiwati Rabu 7 Maret, mengatakan, realisasi investasi PMDN dan PMA pada 2011 masing-masing mencapai Rp 3,9 triliun USD 89 juta. Angka ini masih bias bergerak jika stabilitas pertumbuhan ekonomi tetap terjaga  di atas angka 7 persen. (Sumber: Fajar)Ekspor 9 Komoditas Sulsel Susut: Nilai ekspor Sembilan komoditas unggulan Sulsel pada Januari 2012 dilaporkan turun. Koreksi tersebut dialami nikel dengan penurunan mencapai USD 42,52 juta.Berdasarkan pendapatan BPS Sulsel, total nilai ekspor pada Januari 2012 hanya USD 78 juta. Jumlah tersebut turun USD 24 juta disbanding Desember 2011 yang mencapai USD 108 juta. Selain nikel, nilai ekspor komoditas yang turun yakni karet dan barang dari karet, ikan-udang-kepiting, serta biji-biji berminyak. (Sumber: Fajar)(faa)