JAKARTA: Sebanyak 358 siswa tingkat sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas akan mempresentasikan karya penelitiannya dalam Indonesian Science Project Olympiad (ISPO).
"Lomba ini merupakan upaya membudayakan penelitian di kalangan remaja yang akan berlangsung di Balairung Universitas Indonesia di Depok 22-24 Febuari 2012," kata Bambang Sudibyo, Ketua penyelenggara kegiatan, hari ini.
Mantan Mendiknas ini mengatakan penyelenggaraan ISPO ke IV ini selain memberikan penghargaan dan hadiah uang tunai juga mengikutsertakan para pemenang pada kegiatan olimpiade penelitian tingkat internasional di mancanegara seperti AS, Brasil, Belanda, Azerbaijan, Turki, Rumania, Georgia dan Slovakia.
ISPO adalah kegiatan olimpiade proyek penelitian dalam bidang sains, tekhnologi, lingkungan dan komputer. Kegiatan ini diperuntukan bagi SMP/MTs, SMA/MA dan SMK se Indonesia.
"Sejauh ini telah banyak penghargaan internasional yang diraih siswa pemenang ISPO di ajang lomba internasional a.l medali emas dan perak dari International Sustainable World Energy,Engineering, Environment Project Olympiad di Amerika ," kata Bambang Sudibyo.
Membudayakan penelitian, memiliki kemampuan untuk mempresentasikan hasil penelitian dengan baik dan membuat proyek yang bermanfaat bagi masyarakat menjadi tujuan ajang lomba ISPO ini.
"Hasilnya selain pemenang lomba menjadi rebutan perguruan tinggi negri ketika mereka mau masuk universitas, juga merajai lomba-lomba di Georgia, Brasil, Azerbaijan, Turki, Belanda dan Rumania," tambahnya.
Mendorong remaja untuk mencintai ilmu pengetahuan, membudayakan berfikir ilmiah, melakukan penelitian, mengembangkan hingga menghasilkan produk ilmiah memang bukan hal yang gampang.
"Dari sisi pendanaan Yayasan Pasiad Indonesia sebagai penyelenggara juga menghimpun dana dan bersinergi dengan pemerintah daerah dan yayasan pendidikan lainnya di Indonesia," tuturnya.
Yayasan Pasiad Indonesia yang telah mendirikan sekolah dengan pendidikan karakter Kharisma Bangsa, kata Bambang Sudibyo, juga mendapatkan dana CSR dari perusahaan-perusahaan besar di Turki untuk kepentingan anak Indonesia.
Tahun ini jumlah peserta yang ikut berpartisipasi mencapai 1960 siswa, 1500 guru pembimbang dengan 980 proyek penelitian yang datang dari 197 sekolah di 21 provinsi di Indonesia.
"Total peserta yang masuk final 358 siswa, mempresentasikan 179 proyek dan di dampingi 150 guru. Bagi guru pendamping selama anak-anak binaannya mengikuti lomba akan kami fasilitasi dengan menyelenggarakan seminar pendidikan yang bermanfaat dan bisa diterapkan di berbagai daerah,"
tegasnya.
Untuk penyelenggaraan, pihaknya di dukung oleh lembaga dan universitas seperti LIPI, UI,UNJ,Jakarta, UPI, Bandung, UNNES, Semarang, Unsyiah, Aceh, UNS, Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta dan Institut Agama Islam Negri Ar-Raniry, Banda Aceh. (sut)