Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KUD di Kabupaten Malang diarahkan produksi pupuk organik

 

 

MALANG: Koperasi unit desa (KUD) di Kabupaten Malang diarahkan untuk mengembangkan pupuk organik sebagai bisnis mereka karena sesuai dengan potensi daerah tersebut sebagai daerah pertanian.
 
Made Anggraeni, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Malang, mengatakan saat ini konsentrasi KUD-KUD di wilayahnya adalah memantapkan usahanya. Jika mereka benar-benar kuat, maka baru melirik usaha-usaha yang lebih variatif.
 
"KUD-KUD tersebut berkonsentrasi pada upaya memproduksi pupuk organik. Koperasi yang berhasil memperoduksi pupuk dengan merek Metroganik tersebut adalah KUD Karangploso," katanya hari ini.
 
Pupuk organik produksi KUD tersebut, kata dia, telah diuji oleh Dinas Pertanian. Hasilnya, positif. Pupuk tersebut memenuhi syarat untuk digunakan bercocok tanam.
 
Produksi pupuk organik KUD Karangploso, ucap dia, mencapai 10 ton per hari, sesuai dengan kapasitas mesin yang mereka. Produksi pupuk sebanyak itu semuanya terserap pasar. Permintaan pasar ke KUD tersebut mencapai 30 ton per hari, namun masih belum dapat dipenuhi.
 
KUD Karangploso berhasil memproduksi pupuk organik granul. Pupuk organik granul disenangi konsumen petani, sedangkan bokashi atau kompos disenangi pekebun. Harga pupuk granul sebesar Rp500 per kg, sedangkan pupuk bokashi atau kompos hanya Rp350 per kg.
 
Yang segera mengikuti KUD Karangploso, dia menegaskan, KUD Jabung. KUD tersebut telah mampu memproduksi 5 ton pupuk organik dengan merek yang sama Metroganik.
 
"KUD-KUD yang lain juga akan mengikuti langkah dari KUD Karangploso dengan memproduksi pupuk organik. KUD Karangploso memberikan pelatihan bagi KUD-KUD agar bisa memproduksi pupuk organik. KUD Karangploso semacam perusahaan inti, sedangkan KUD lainnya perusahaan plasmanya di bisnis pupuk organik."
 
Jika bisnis utama KUD sudah mantap, kata Made, maka mereka tentu akan melirik kegiatan usaha lainnya, contohnya pendistribusian pupuk organik. KUD-KUD di Kab. Malang berminat untuk menangani pendistibusian pupuk bersubsidi seperti yang ditawarkan pabrikan.
 
Dia sebenarnya telah ditawari PT Petrokimia Gresik yang memberi kesempatan pada KUD untuk menjadi penyalur pupuk bersubsidi maupun pupuk non-subsidi.
 
"Informasi itu telah saya sampaikan ke KUD-KUD. Mereka menyatakan tertarik untuk menangani pendistibusian pupuk bersubsidi maupun non-subsidi," kata dia.
 
Seperti diberitakan harian ini, KUD di Jawa Timur tahun depan berpeluang distribusi pupuk produksi PT Petrokimia Gresik seiring akan ditingkatkannya penjualan sarana produksi pertanian itu menjadi 5,5 juta ton dibandingkan tahun ini sebanyak 3,8 juta ton. Namun melihat performa KUD yang ada, Mada menegaskan kelihatannya mereka masih belum siap. Pasalnya, untuk menjadi distributor pupuk memerlukan modal yang tidak sedikit.
 
Menurut dia, jika KUD menjadi distributor pupuk kimia tidak akan menganggu bisnis mereka menyediakan pupuk organic karena pangsa pasar masing-masing pupuk berbeda. 
 
Dia memperkirakan, hanya beberapa KUD yang siap menjadi distributor pupuk kimia. Diantaranya KUD Karangploso. 
 
"Tapi untuk memastikan, maka perlu diketahui dulu Rapat Anggota Rencana Kerja/Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya (RK-RAPB) KUD. Mereka dalam bulan ini dan beberapa bulan ke depan menggelar kegiatan tersebut. Untuk sekarang, masih belum tahu."(sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Choirul Anam

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper