Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor migas Jatim Oktober turun 55,62%

SURABAYA: Lesunya permintaan minyak dan gas dari luar negeri menyebabkan nilai ekspor Jawa Timur untuk komoditas tersebut pada Oktober 2011 turun 55,62% dibandingkan bulan sebelumnya.Irlan Indrocahyo, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mengatakan

SURABAYA: Lesunya permintaan minyak dan gas dari luar negeri menyebabkan nilai ekspor Jawa Timur untuk komoditas tersebut pada Oktober 2011 turun 55,62% dibandingkan bulan sebelumnya.Irlan Indrocahyo, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mengatakan ekspor migas Oktober 2011 menurun dari US$65,81 juta pada September 2011 menjadi US$29,21 juta. Menurutnya, hal tersebut disebabkan lesunya permintaan dari luar negeri.“Selain itu kebutuhan migas untuk domestik juga terus naik, sehingga banyak yang ingin menjajaki pasar dalam negeri,” katanya pada wartawan, hari ini.Sedangkan secara kumulatif selama Januari – Oktober 2011, tambah Irlan, ekspor migas Jatim mencapai US$1,05 miliar atau turun 14,49% dibanding ekspor migas periode yang sama tahun 2010 yang mencapaiUS$1,23 miliar.Jika dihitung secara total, nilai ekspor Jawa Timur pada bulan Oktober 2011 mencapai US$ 1,370 miliar juta atau naik sebesar 3,94% dibanding ekspor bulan September 2011 yang mencapai US$1,318 miliar.“Kenaikan ini hanya disebabkan oleh naiknya ekspor non migas sebesar 7,06%, sementara ekspor migas turun 55,62%,” terang Irlan.Sementara itu, berdasarkan data dari BPS Jatim, ekspor nonmigas provinsi tersebut pada Oktober 2011 malah mengalami kenaikan sebesar 7,06% dibanding bulan sebelumnya. Oktober 2011, nilai ekspor nonmigas Jatim mencapai US$1,3 miliar, sementara bulan sebelumnya hanya US$1,25 miliar.Sedangkan selama Januari–Oktober 2011 ekspor non migas mencapai US$14,7 miliar atau naik sebesar 47,26% dibanding ekspor non migas periode yang sama tahun 2010 yang mencapai US$9,99 miliar.Menurut kontribusinya, selama bulan Oktober 2011 ekspor migas berperan 2,12% dan ekspor non migas berperan sebesar 97,88%. Sedangkan selama Januari–Oktober 2011 peranan ekspor migas 6,71% dan ekspor nonmigas 93,29% yang terdiri dari ekspor hasil industri sebesar 87,16%, hasil pertanian sebesar 5,92% dan hasil pertambangan dan lainnya sebesar 0,21% terhadap total ekspor.Selama bulan Oktober 2011 ekspor tembaga merupakan ekspor non migas terbesar dengan nilai US$181 juta. Sementara ekspor bahan kimia organik nilainya mencapai US$134,55 juta, diikuti kertas dan karton US$92,57 juta, karet dan barang dari karet US$87,20 juta, dan kayu dan barang dari kayu sebesar US$84,83 juta.Jepang masih merupakan negara tujuan utama ekspor nonmigas Jatim selama Oktober 2011 dengan nilai US$326,41 juta, diikuti China US$153,92 juta, Amerika Serikat US$139,78 juta, Malaysia US$66,91 juta dan Belanda sebesar US$36,44 juta, dengan kontribusi kelimanya mencapai 53,93% terhadap total ekspor nonmigas. (24/Bsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Bunga Citra arum N.

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper