Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies: Distribusi guru tidak merata

BANDUNG: Pendiri gerakan Indonesia Mengajar (IM) Anies Baswedan menyatakan persoalan kekurangan guru disebabkan oleh distribusi tenaga pengajar yang tidak merata.Yang paling banyak kekurangan guru itu ada di daerah terpencil yang mencapai 66%,

BANDUNG: Pendiri gerakan Indonesia Mengajar (IM) Anies Baswedan menyatakan persoalan kekurangan guru disebabkan oleh distribusi tenaga pengajar yang tidak merata."Yang paling banyak kekurangan guru itu ada di daerah terpencil yang mencapai 66%," katanya saat roadshow Indonesi Mengajar hari ini.Dia mengkapkan untuk daerah perkotaan, kekurangan guru sebanyak 21% dan di pedesaan 37%. "Ini bukan karena jumlahnya yang kurang, tapi distribusinya yang tidak merata," tegasnya.Menurutnya, untuk mengatasi masalah itu dia melahirkan gerakan IM. Solusi mengundang guru yang berkualitas untuk mengajar di daerah terpencil merupakan solusi yang mudah."Memang sedikit sekali guru-guru yang mau mengajar di daerah terpencil," katanya.Gerakan IM  berlangsung di 14 kabupaten di 14 provinsi a.l Bengkalis (Riau), Tulang Bawang Barat(Lampung), Aceh Utara (NAD), Lebak (Banten), Kapuas Hulu (Kaltim), Pulau Bawean/Gresik (Jatim), Kepulauan Sangihe (Sulut), Bima (NTB), Rote Ndao (NTT) dan Fakfak (Papua).Nisa Rachmatika, alumni Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Jurnalistik Unpad 2010, mengatakan dirinya merasa terpanggil mengikuti gerakan ini."Ini memang tidak sesuai dengan latar akademik saya, tapi setelah lulus saya merasa terpanggil untuk ikut Indonesia Mengajar," kata Anis, yang juga Rektor Universitas Paramadina ini.Anies menambahkan pada gerakan IM angkatan perdana ada 170 pengajar muda yang mengabdikan diri untuk mengajar di berbagai daerah terpencil di Indonesia. Dari jumlah tersebut Kota Bandung menjadi penyumbang guru muda terbesar sebanyak 21%."Dari seluruh guru muda yang telah kami berangkatkan 36 guru berasal dari Kota Bandung, uniknya mereka justru bukan berasal dari universitas keguruan atau mereka tidak belajar atau kuliah tidak untuk jadi guru, salah satunya dari ITB," jelasnya. (k29/tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nadya Kurnia
Sumber : Dinda Wulandari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper