MALANG: Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya meresmikan beroperasinya Bank Sampah Malang (BSM) di Kota Malang hari ini.
Wasto, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang, mengatakan sebelum meresmikan pengoperasian BSM Menteri LH membuka pelatihan koordinator nasabah bank tersebut.
"Pengertian bank di sini bukan bank pada umumnya, melainkan lebih mirip dengan koperasi. Mereka memakai istilah nasabah untuk pemulung agar berbeda dengan pemulung sampah pada umumnya," katanya hari ini.
Nasabah BSM terdiri atas kader-kader lingkungan, baik di tingkat rukun tetangga dan rukun wilayah serta sekolah-sekolah. Dengan demikian, BSM tidak menerima sampah unorganik dari pemulung konvensional.
Sampah yang dikumpulkan pemulung ditangani oleh pengepul-pengepul sampah konvensional. Dengan demikian, maka operasional BSM tidak berbenturan dengan bisnis pemulung dan pengepul sampah konvensional.
Target sampah yang dapat dihimpun BSM, kata dia, bisa mencapai 10 ton per hari dengan 12.000 nasabah. Saat ini, sampah yang dikumpulkan baru mencapai 1 ton per hari. Namun nasabah baru 1/3 dari total nasabah sebanyak 5.000 orang. Harga sampah di tingkat BSM bervariasi, namun kalau dirata-ratakan sebesar Rp2.000 per kg.
Menurut dia, target penghimpunan sampah sebesar 10 ton per hari tersebut diharapkan bisa terealisasi pada 2012. Dia optimistis target tersebut dapat terealisasikan.
Hal itu setelah melihat animo masyarakat untuk menjadi nasabah BSM. Pembukaan buku tabungan BSM pada 14 Oktober, namun dalam kurun satu bulan sudah berkembang menjadi 5.000 nasabah. (sut)