Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhirnya Komodo duduk di lima besar New7Wonders

PALEMBANG: Pencapaian Taman Nasional Komodo (TNK)  yang masuk di urutan lima sebagai 7 keajaiban dunia tidak otomatis  membanggakan rakyat Indonesia.

PALEMBANG: Pencapaian Taman Nasional Komodo (TNK)  yang masuk di urutan lima sebagai 7 keajaiban dunia tidak otomatis  membanggakan rakyat Indonesia.

 

Anita, karyawan swasta mengatakan kampanye Vote Komodo belakangan ini dan pencapaiannya sekarang bukanlah hal yang membanggakan karena lembaga yang memberikan pengakuan yaitu Yayasan New7wonders saja tidak jelas legitimasi dan eksistensinya sebagai lembaga yang kredibel.

 

"Kalau pengakuan batik sebagai warisan budaya dunia kita mendapatkan pengakuannya dari Unesco, badan PBB. Sementara  New7Wonders sebagai penyelenggara ajang pemilihan 7 keajaiban dunia baru atau ‘New Seven Wonders of Nature’ itu  sebuah LSM swasta yang tidak jelas eksistensinya," jelas Anita.

 

Taman Nasional Komodo seperti dilaporakn Antara semalam, masuk dalam daftar sementara tujuh keajaiban dunia baru versi alam hasil voting melalui email dan SMS yang dilakukan www.new7wonders.com.

 

Hasil voting tersebut diumumkan dalam website yayasan swasta New7Wonders yang dipantau di Jakarta, Sabtu, di mana pengumuman dirilis pada Jumat 11 November 2011 pukul 19.00 GMT atau pukul 02.00 WIB dini hari ini.

 

Menurut keterangan di laman itu, pengumuman tujuh keajaiban dunia baru versi alam hasil voting dari masyarakat seluruh dunia baru akan diumumkan secara resmi pada awal tahun 2012.

 

Oleh karena itu, hasil penghitungan voting masih sangat mungkin untuk berubah bersamaan dengan terus berjalannya proses penghitungan sekaligus validasi terhadap voting-voting yang dilakukan dengan SMS di masing-masing negara.

 

Hasil yang diumumkan sementara ini masih berdasarkan perhitungan awal dari voting melalui online yang masuk ke dalam situs resmi panitia penyelenggara sampai program tersebut ditutup pada Jumat  pukul 11.11 GMT atau sekitar pukul 18.11 WIB.

 

Fakta itu memungkinkan terjadinya perubahan terhadap hasil sementara yang diumumkan saat ini. Panitia dalam situs N7W mengkonfirmasikan bahwa  dibutuhkan waktu sampai beberapa pekan ke depan untuk mengkalkulasi dan menggabungkan hasil voting online dan voting SMS.

 

Dalam daftar sementara yang dirilis panitia penyelenggara, finalis yang berhasil masuk daftar sementara new7wonders yakni Amazon, Halong Bay, Iguazu Falls, Jeju Island, Komodo, Puerto Pricesa Underground River, dan Table Mountain.

 

Sebelumnya yayasan penyelenggara tersebut telah memiliki pengalaman dalam ajang serupa yakni 7 keajaiban dunia versi buatan manusia (man made) yang tidak mengikutsertakan Borobudur dalam list keajaiban dunia versi mereka karena kalah dalam proses pemungutan suara yang mereka lakukan.

 

Seperti diketahui  Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang mengawali kegiatan Vote Komodo sejak tiga tahun lalu menyetop kampanye karena penyelenggara menekan RI untuk  komitmen membayar acara pengumuman pemilihan itu dengan biaya US$ 10 juta.

 

Penolakan atas tuntutan komitmen itu berbuah di coretnya  Kemenbudpar yang sekarang menjadi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) sebagai ‘supporting official committee’ untuk TN Komodo, namun Komodo sendiri tetap dipertahankan sebagai finalis N7W.

 

Wakil Menteri Parekraf Sapta Nirwandar mengatakan meski sudah tidak memiliki hubungan dengan yayasan New7wonders Taman Nasional (TN) Komodo tetap dipromosikan sebagai salah satu destinasi utama Indonesia di luar Bali.

 

Pihaknya tidak menghalangi kampanye Vote Komodo yang dipelopori mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah Kemenbudpar menghentikan kampanye karena  ada ataupun tidak ada kampanye  Komodo tetaplah “the real wonder” atau keajaiban yang sebenarnya dan binatang komodo penghuni taman nasional itu satu-satunya di dunia. Kini Komodo bahkan menjadi maskot Sea Games, kata Sapta yang tengah berada di London menghadiri World Travel Mart.

 

Kemenbudpar dalam tiga tahun terakhir tercatat telah menginvestasikan dana sekitar Rp10,5 miliar untuk mempromosikan TN Komodo.

 

Namun Sapta menegaskan promosi tersebut tidak sia-sia sebab dalam tiga tahun terakhir Komodo telah menjadi semakin dikenal dengan peningkatan jumlah pengunjung hingga 400 persen dari 16.000-an turis menjadi lebih dari 50.000 orang pada 2010.

 

Laporan resmi Duta Besar RI di Swiss, Djoko Susilo, alamat Yayasan New7Wonders tidak ditemukan di negara itu. Alamat kode pos N7W Foundation yang dicantumkan beralamat di Hoeschgasse 8, P.O. Box 1212, 8034 Zurich, tidak benar.

 

Saat di cek, di alamat itu hanya ditemukan sebuah museum. Informasi dari Dubes itu tidak sembarangan. Itu resmi, kata mantan Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata di era Jero Wacik ini. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : nurul

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper