JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau masyarakat tetap menjalankan hidup seperti biasanya, dan tidak menjadi cemas dan takut berlebihan akibat ledakan bom bunuh diri di Gereja Kepunton, Solo, Jawa Tengah. Kepala Negara menginstruksikan pihak kepolisian dan intelijen terus mengintensifkan untuk menjalankan tugasnya, serta ada kolaborasi untuk mencegah aksi terorisme juga aksi kekerasan lainnya. "Tidak perlu ada kecemasan dan ketakutan yang berlebihan. Saya berharap kehidupan masyarakat bisa berjalan normal," kata Presiden Yudhoyono saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden hari ini. SBY mengimbau kepada semua pihak agar bekerja sama, dan berkolaborasi untuk mencegah segala tindakan kekerasan, dengan cara saling berpartisipasi dan saling berkontribusi. SBY juga mengatakan telah menginstruksikan para Gubernur, Kapolda, Pangdam, dan Danrem agar melakukan langkah terpadu untuk mencegah baik aksi terorime maupun aksi kekerasan horizontal, konflik antarkomunal."Saya juga menginstruksikan dan tetap berharap agar jajaran intelijen, Polri dan komando teritrorial TNI tetap proaktif dan aktif untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme dan kekerasan antarkomunal," kata SBY.
Sementara itu, Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan luka korban di Gereja Kepunton, Solo, Jateng persis dengan kejadian di Cirebon. "Luka yang ada ditubuh korban itu persis dengan yang di Cirebon. Mirip seperti apa yang dilakukan gerakan ini di Cirebon," kata Djoko menjawab pertanyaan wartawan di Istana Presiden hari ini. (tw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel