MAKASSAR: Berikut ini adalah ringkasan berita utama di kawasan timur Indonesia yang dimuat sejumlah surat kabar daerah, a.l. Pemerintah Kota Siapkan Rp 1 Miliar Dana Bergulir untuk UKM, Bank Mega Incar Kalangan Pelajar, Pusat Harus Koneksikan Potensi Daerah, Rupiah Melemah Ganggu Ekspor Impor, KemenhubGarapBuswaydi Makassar.Pemerintah Kota Siapkan Rp 1 Miliar Dana Bergulir untuk UKM: Dinas Koperasi Kota Makassar tahun ini menganggarkan Rp 1 miliar untuk membina pelaku usaha kecil dan menengah. Dana itu nantinya akan digunakan untuk pelaksanaan bimbingan tekni pengelolaan toko dan usaha kerajinan di Makassar.
Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi Kota Makassar Alderi mengatakan dana tersebut merupakan dana bergulir yang bertujuan meningkatkan minat masyarakat Makassar untuk berwiraswasta. ”Yang kami bina tidak hanya pelaku usaha yang sdudah berpengalaman, tapi juga yang baru mulai merintis usaha,” kata Alderi kemarin.
Menurut Alderi, dana bergulir yang disisipkan Dinas Koperasi sejak 2008 hingga tahun ini sudah mencapai Rp 3,6 miliar. Jumlah itu disalurkan dalam tiga tahap. ”Kami berharap dana bergulir ini bisa meningkatkan kreativitas para pelaku usaha,” katanya. (Sumber: Tempo Makassar)Bank Mega Incar Kalangan Pelajar: Bank Mega menargetkan 100 ribu penabung dari kalangan pelajar di wilayah Sulawesi Selatan, Maluku, Papua dan Ambon. Saat ini, bank milik Chairul Tanjung itu telah memiliki 500 ribu penabung aktif, di mana 40 persen nasabahnya berada di Makassar.
”Kami membidik dari tingkat TK hingga mahasiswa agar menabung sedini mungkin,” kata Vice President Deputy Regional Manager Funding dan Credit Card Bank Mega Kantor Wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, dan Ambon Rudi vergo saat menggelar jumpa pers di acara Science and Techno Fair di Theme Park Trans Studio kemarin. (Sumber: Tempo Makassar)Pusat Harus Koneksikan Potensi Daerah: Pemerintah pusat dituntut untuk bisa mengkoneksi [otensi masing-masing daerah. Demikian diungkapkan Gubernuer Sulsel, Syahrul Yasin Limpo saat menjadi pembicaran bersama pengamat ekonomi Faisal Basri di Stasiun TVRI Senayan Jakarta, Jumat, 23 September.
Syahrul mencontohkan, provinsi NTB membutuhkan beras, dan Sulsel membutuhkan bibit sapi, sehingga kedu daerah bisa bersinergi. Masih banyak daerah sebut Syahrul yang potensinya bisa disinergikan. Sulsel kata Syahrul berhasil over stok 2,8 juta ton. Modalnya puluhan miliar, tapi keuntungan Rp 14 triliun, demikian pula jagung Rp 18 miliar, hasilnya Rp 13 triliun. (Sumber: Fajar)Rupiah Melemah Ganggu Ekspor Impor: Gejolak finansial global merontokkan nilai rupiah terhadap dolar AS (USD) dan Euro. Fakta ini membawa dampak plus minus bagi pengusaha.
”Kemerosotan rupiah terhadap dolar AS tidak serta merta menguntungkan pengekspor, karena harga di level pengumpul dan petani juga langsung naik mengikuti konversi dolar AS ke rupiah,” jelas Ketua Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Sulsel, Yusa Rasyid Ali, kemarin. (Sumber: Fajar)KemenhubGarapBuswaydi Makassar: Setelah membatalkan proyek monorel, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera membangun proyek sarana transportasi massal dengan mengenalkan bus layang atau 3D Express Coaching BusJika tak ada hakangan, tahun 2012 ini proyek dimulai.
Sementara Makassar dan tiga daerah satelitnya (Gowa, Takalar dan Maros), yang sudah menggagaskan proyek monorel, kini kembali mengungkapkan rencana melanjutkan proyek bus rapid transit atau busway. Kementerian perhubungan memprioritaskan rencana ini. (Sumber: Tribun Timur)(api)