JAKARTA: Kapolri Jenderal Timur Pradopo menegaskan aparatnya mengejar mantan bendahara umum Partai Demokrat M. Nazaruddin ke sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.
"Melalui Interpol. Dari laporan 156 kepolisian yang kita berikan red notice. [Yaitu di negara] yang dekat-dekat kita. Ya, Asean," kata Timur menjawab pertanyaan wartawan di Istana Presiden hari ini. Ketika ditanyakan rinciannya, Timur mengatakan agar semua pihak menunggu perkembangannya. Pihak kepolisian terus memonitor, termasuk di Singapura dan di dalam negeri. "Tentunya semua." Dalam kesempatan sama, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengatakan Dirjen Imigrasi berencana akan melakukan pengecekan ke Singapura lebih dulu yang akan dilakukan Sabtu ini, untuk melacak keberadaan Nazaruddin. Patrilais mengatakan agar semua pihak jangan salah menafsirkan pengecekan ke Singapura berarti tidak mempercayai informasi yang disampaikan Kemlu Singapura. "Ngecek itu kan nanti bisa dikonfirmasi habis ini ke mana habis itu ke mana, justru lebih bagus dong. Cek dan recek lah," katanya Ketika ditanyakan kemungkinan Nazaruddin justru sembunyi di dalam negeri, Patrialis mengatakan tentunya akan terdeteksi dari paspornya. "Kalau kembali ke Indonesia, itu kan mesti masuk ke pintu masuk, pasti paspornya terdeteksi dong," kata Patrialis. Seperti diketahui Kementerian Luar Negeri Singapura menegaskan Nazaruddin sudah tidak berada di negara itu sejak beberapa pekan lalu. (tw)