Perempuan ini masuk dalam `perangkap' kedokteran gigi hanya coba-coba, dan gambling. Dia bertaruh dengan ibunya dalam sebuah perjanjian yang akan mengubah masa depannya.
Ayah dan ibunya yang berprofesi sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi negeri, ingin salah seorang anaknya menjadi dokter.
Ratu Mirah Afifah sebagai anak tertua dari tiga bersaudara yang semuanya perempuan, sejak kecil ingin menjadi ahli matematika. Tidak heran kalau nilai pelajaran matematikanya selalu mendapat angka 10. Lulus SMA, dia ingin kuliah mendalami matematika. Tapi ibunya minta dia jadi dokter.Dulu saya dapat PMDK. Saya pilih kedok teran umum di UI, dan kedokteran gigi di Unpad. Kami sepakat. Kalau saya lulus di kedokteran, ya sudah. Tapi kalau tidak lulus PMDK ini, saya boleh pilih jurusan sen diri. Ternyata saya lulus di FKG Unpad, ungkap perempuan yang kini bekerja sebagai Professional Relationship Manager Oral Care di PT Unilever Indonesia Tbk.Namun, ungkap perempuan yang akrab disapa Mirah ini, dia tidak menyesal dengan keputusannya itu. Malah, ada keasyikan tersendiri. Lulus FKG, saya meneruskan studi ambil Master of Dental Science in Community Oral Health and Epidemiology di University of Sydney Australia, ujar ibu empat anak, yang lahir di Jakarta, 2 Februari 1970 ini.Kebetulan, kata Mirah, setelah pulang ke Indonesia, divisi Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk, membutuhkan seorang dokter gigi untuk menjalankan berbagai program CSR Pepsodent secara lebih terarah dan berkelanjutan.Seperti pucuk di cinta ulam tiba. Memang merupakan citacita saya untuk bergabung di Unilever, terutama brand Pepsodent sejak masih mahasiswa kedokteran gigi dulu. Sebab, melihat Pepsodent mempunyai kepedulian yang sangat tinggi untuk meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan mulut masyarakat, ungkapnya.Berbekal Master of Dental Science in Community Oral Health and Epidemiology dari University of Sydney Australia, lajutnya, dia bekerja di Unilever sejak awal 2008.Pekerjaan ini benarbenar membuat saya bisa mengaplikasikan ilmu yang saya dapat, ujarnya.Sekarang sebagai Professional Relationship Manager Oral Care, dia bertanggung jawab untuk memastikan kegiatan CSR Pepsodent berjalan dengan baik dan berkesinambungan, serta membangun kemitraan yang baik dengan pemerintah, akademisi, profesi, dan media.Abai merawat gigi
Menurut dia, banyak orang mengabaikan perawatan kesehatan gigi dan mulut.Padahal bakteri dari gigi berlubang atau penyakit gusi dapat menyebar ke bagian tubuh lain, dan mengakibatkan penyakit di jantung, paruparu, serta menyebabkan berat badan bayi lahir rendah. Hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas) 2007 memperlihatkan data memperihatinkan, bahwa indeks gigi berlubang (DMFT) di Indonesia sebesar 4,85. Itu berarti, katanya, satu orang Indonesia ratarata mempunyai 5 gigi berlubang.Berdasar dari keprihatinan tersebut, katanya, Pepsodent mempunyai 2 program CSR dasar, yaitu School Program atau program edukasi ke berbagai sekolah di Indonesia, dan Free Dental Check Up, yang terakhir dilakukan pada Juli dalam bentuk Bulan Kesehatan Gigi Nasional.Untuk School Program, ujarnya, biasa dilakukan dengan pelatihan kaderkader kesehatan gigi untuk guru SD, TK, PAUD, dan kader di Posyandu. Diharapkan setelah pelatihan para kader dapat meneruskan ilmunya kepada anak didik, keluarga maupun masyarakat sekitar.Kami membekali para kader dengan lembar balik kesehatan gigi, leaflet, dan model gigi sebagai alat dan inventarisasi mereka melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, kata Mirah.Kegiatan ini, tambahnya, melibatkan partisipasi semua pihak yaitu pemerintah melalui Kemenkes, dinas kesehatan, dinas pendidikan nasional, kalangan akademisi dari fakultas kedokteran gigi di Indonesia, kalangan profesi kedokteran gigi dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia, dan Asosiasi Fak. Kedokteran Gigi Indonesia, serta media.Pada kegiatan Free Dental Check Up yang terakhir dilakukan adalah dalam bentuk Bulan Kesehatan Gigi Nasional. Selama kiprah penyelenggaraannya pada 2010, katanya, BKGN telah menyambangi 11 kota, dengan melibatkan 13 FKG di seluruh Indonesia.Selama penyelenggaraannya, katanya, tercatat sebanyak 19.584 anggota masyarakat telah berpartisipasi, dimana ratarata di setiap FKG penyelenggara memberi pelayanan kesehatan gigi dan mulut ke lebih dari 1.000 orang. Selain itu, berhasil melibatkan sebanyak 2.582 tenaga kesehatan, yang terdiri dari 1.250 dokter gigi, 1.049 mahasiswa kedokteran gigi, dan 283 perawat gigi.Dia menuturkan kerja sama yang erat ini, sampai dengan 2009, telah berhasil menjang kau hampir 5 juta anak Indonesia, di 12.500 sekolah pada 65 kota di seluruh Indonesia.Melalui kampanye yang dilakukannya, katanya, Pepsodent terus secara konsisten membangun kesadaran masyarakat, terutama anakanak di Indonesia, untuk menerapkan pola menggosok gigi secara teratur pada waktu yang tepat. Yaitu pagi sehabis makan dan malam sebelum tidur, serta membiasakan pergi ke dokter gigi secara rutin 6 bulan sekali, sehingga berujung pada terwujudnya kesehatan gigi masyarakat yang berkualitas.Dia menuturkan target yang hendak dicapainya adalah menjadikan Bulan Kesehatan Gigi Nasional menjadi agenda tahunan. Lebih banyak lagi anak-anak, masyarakat dan sekolah di daerah yang mendapat kesempatan untuk diadakan School Program, dan berharap Kampanye Sikat Gigi Pagi dan Malam bisa menjadi gerakan nasional.Perempuan bertubuh langsing yang hobi membuat kue-kue kering dan lapis legit ini, juga senang melakukan olahraga yang murah meriah, seperti jalan kaki, dan menjadi anggota salah satu fitness centre. Jadi, tidak salah mengikuti apa yang dipilihkan orang tua.Insya Allah banyak positifnya dan ujungnya bahagia, ungkap Mirah. (yuli.saleh@bisnis.co.id)
BIODATA
Nama data : ratu Mirah afifah
Tempat/ tangal lahir : Jakarta, 2 Februari 1970
Status : Berkeluarga dengan empat anak
Pendidikan : Fak. Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Bandung Master of Dental Science in Community Oral Health and Epidemiology di University of Sydney Australia
Pekerjaan : Professional relationship Manager Oral Care di PT Unilever indonesia Tbk (sejak 2008)