Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Tuding Presiden Ukraina Dalang Provokasi di Laut Hitam

Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (28/11/2018), menuduh Presiden Ukraina Petro Poroshenko mendalangi "provokasi" angkatan laut di Laut Hitam pada akhir pekan supaya menaikkan peringkat popularitasnya yang goyah sebelum pemilihan tahun depan.
Kapal Ukraina ditahan di Selat Kerch. Gambar diambil dari video yang dirilis oleh Dinas Keamanan Federal Rusia./Reuters
Kapal Ukraina ditahan di Selat Kerch. Gambar diambil dari video yang dirilis oleh Dinas Keamanan Federal Rusia./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (28/11/2018), menuduh Presiden Ukraina Petro Poroshenko mendalangi "provokasi" angkatan laut di Laut Hitam pada akhir pekan supaya menaikkan peringkat popularitasnya yang goyah sebelum pemilihan tahun depan.

Rusia menahan tiga kapal AL Ukraina dan awaknya pada Minggu (26/11/2018), karena memasuki perairan Rusia secara ilegal. Ukraina membantah tuduhan itu.

Insiden tersebut telah menaikkan ketakutan di Barat akan konflik yang lebih luas antara kedua negara dan sejak itu Kiev memberlakukan darurat militer di beberapa bagian negara tersebut, dengan menyatakan pihaknya takut kemungkinan Rusia melancarkan invasi.

Beberapa sekutu Barat Ukraina telah mempertimbangkan kemungkinan untuk memberlakukan sanksi baru atas Rusia terkait insiden tersebut, yang dapat mengganggu ekonomi Rusia.

Dalam komentar publik pertamanya mengenai insiden itu, Putin mengatakan kapal-kapal Ukraina jelas salah, menolak insiden itu isu perbatasan yang kecil, dan menuduh Presiden Ukraina Petro Poroshenko mendalangi krisis mini untuk menaikkan peringkatnya.

"Tanpa keraguan itu provokasi," kata Putin kepada forum keuangan di Moskow.

"Itu diatur presiden menjelang pemilihan. Presiden itu berada di peringkat kelima dan karena itu harus melakukan sesuatu. Hal itu digunakan sebagai dalih untuk memberlakukan hukum darurat."

Ukraina berhasil menggunakan episode itu untuk menjual sentimen anti-Rusia dan Barat siap untuk memaafkan para politisi Ukraina atas kekurangan mereka karena membeli narasi yang Kiev promosikan, kata Putin.

Pemimpin Rusia itu berbicara setelah Moskow mengatakan pihaknya akan mengerahkan sistem peluru kendali permukaan-ke-udara S-400 yang canggih ke Krimea, kawasan Ukraina yang dicaplok Rusia pada tahun 2014, dan seorang wartawan Reuters melihat sebuah kapal perang Rusia yang dikerahkan berada dekat, sementara ketegangan dengan Ukraina meningkat.

Episode itu membawa risiko terhadap pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Putin di konferensi tingkat tinggi G20 di Argentina akhir pekan ini.

Trump mengatakan, pada Selasa (27/11/2018), dia mungkin membatalkan pertemuan tersebut karena insiden itu, tapi Putin mengatakan pada Rabu ia masih berharap bertemu Trump.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper