Bisnis.com, JAKARTA -- Seorang komandan Garda Revolusi Iran mengklaim bahwa sejumlah pangkalan militer AS di Afghanistan, Uni Emirat Arab, dan Qatar berada dalam jangkauan rudal mereka.
Dalam posisi demikian, dia mengancam akan menyerang jika AS bertindak macam-macam.
"Mereka ada dalam jangkauan kami dan kami bisa menyerangnya jika mereka bergerak," ujar Kepala Divisi Udara Garda Revolusi Iran Amir Ali Hajizadeh, seperti dilansir CNN, Kamis (21/11/2018).
Dia melanjutkan militer Iran sudah meningkatkan presisi rudal mereka hingga benar-benar bisa menyerang sejumlah pangkalan militer yang menjadi basis personil AS. Beberapa di antaranya adalah Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, Al Dhafra di Uni Emirat Arab (UEA), dan Pangkalan Udara Kandahar di Afghanistan.
Ketegangan antara AS dan Iran kembali meningkat setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menarik negaranya dari kesepakatan nuklir dengan Iran pada Mei 2018.
Di bawah perjanjian itu, AS menyatakan akan mencabut sanksi atas Iran jika Teheran membatasi produksi uranium hingga tak dapat membuat senjata nuklir.
AS pun memutuskan untuk kembali menerapkan sanksi atas Iran dengan menyasar ekspor minyak dan institusi finansial negara pimpinan Ayatollah Khomenei itu terhitung mulai 5 November 2018.
Iran lantas mengancam akan memblokade Selat Hormuz, jalur strategis pengiriman minyak keluar kawasan Timur Tengah menuju pasar utama, seperti Eropa dan AS.
Setelah keputusan Trump tersebut, Iran juga sempat menembakkan rudal ke basis ISIS di Suriah setelah kelompok militan itu mengklaim bertanggung jawab atas serangan di parade militer negaranya yang menewaskan 25 orang pada Oktober 2018.