Bisnis.com, JAKARTA - Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 mengaku tidak akan mengintervensi pilihan politik para buruh anggotanya.
"Saya bebaskan karena semua kumpulan partai manapun ada dalam organisasi kami," kata Ketua Umum SBSI 1992 Sunarti di Gedung Dewan Pers Jakarta, Selasa (1/5/2018).
Sunarti mengaku tidak mempermasalahkan kawan buruh lain yang mengusung salah satu politisi sebagai calon presiden pilihannya pada Pilpres 2019 nanti.
Menurut dia, pilihan itu merupakan hak mereka sebagai warga negara.
"Kami belum menentukan siapa yang dicalonkan. Tapi kami tidak pernah mengintervensi siapa yang dicalonkan karena itu hak masing-masing," ucapnya.
Sunarti menambahkan, siapapun Presiden yang terpilih nantinya, sejauh ini tidak ada yang dinilainya menguntungkan bagi kamu buruh.
"Undang-undang dan sistemnyalah yang harus dikaji dan diluruskan. Bagi kami, kami terbiasa menelan pil pahit. Supaya tidak sakit hati, lebih baik netral dan berbuat yang terbaik bagi negara," tukasnya.
Guna merayakan Hari Buruh Internasional atau "May Day" 2018, ribuan buruh menggelar aksi di sejumlah titik di Jakarta.
Salah satu organisasi serikat pekerja, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilu Presiden 2019 meski kegiatan kampanye politik dilarang dilakukan saat gelaran May Day.