Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Sarankan Anggaran Pendidikan Dasar Secara Global Ditingkatkan

ank Dunia menyarankan agar negara-negara yang bertujuan membangun kekuatan sumber daya manusia untuk pertumbuhan ekonomi harus memprioritaskan belanja anggaran negara untuk pendidikan dasar.
Karyawati beraktivitas di kantor Bank Dunia, di Jakarta, Senin (9/10)./JIBI-Dwi Prasetya
Karyawati beraktivitas di kantor Bank Dunia, di Jakarta, Senin (9/10)./JIBI-Dwi Prasetya

Kabar24.com, JAKARTA - Bank Dunia menyarankan agar negara-negara yang bertujuan membangun kekuatan sumber daya manusia untuk pertumbuhan ekonomi harus memprioritaskan belanja anggaran negara untuk pendidikan dasar.

“Sebelum menghabiskan lebih banyak anggaran untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi, lebih baik menyediakan pendidikan berkualitas dan universal dulu pada level dasar,” tulis laporan Bank Dunia yang bertajuk Growing Smarter: Learning and Equitable Development in East Asia and the Pacific, yang dirilis Kamis (15/3/2018).

Secara historis, dalam laporan tersebut diungkapkan, kebanyakan negara yang lebih kaya umumnya mengalokasikan lebih banyak untuk tingkat pendidikan yang lebih rendah.

Sementara itu Indonesia, yang menganggarkan sebesar 20% APBN untuk pendidikan lebih banyak menyalurkan untuk pendidikan menengah.

“Meskipun Indonesia membuat kemajuan yang mengagumkan, tetapi sistem saat ini masih belum cukup untuk mendukung pasar pekerja. Indonesia sebaiknya tidak hanya berinvestasi lewat aset, tetapi juga di pemberdayaan SDM-nya,” ujar Camila Holmemo, Program Lead Human Development World Bank Indonesia, di Jakarta.

Adapun peluncuran laporan Bank Dunia ini merupakan rangkaian dari Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Bali pada 12-14 Oktober 2018.

Bank Dunia juga mengungkapkan kuatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik salah satunya ditopang oleh besarnya anggaran pendidikan tingkat dasar yang diberikan oleh pemerintah setempat.

Bank Dunia dalam laporan yang bertajuk , menyebutkan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik telah melaju sejak 1960.

Sepanjang periode 1960-2015, perekonomian kawasan itu tumbuh lebih dari dua kali lipat sebanyak 7,2% dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan dunia di level 3,5%.

Bahkan, tanpa memperhitungkan pertumbuhan China yang spektakuler, negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik tetap tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan dunia selama setengah abad.

“Tidak ada kawasan berpenghasilan rendah atau menengah lainnya yang dapat mendekati catatan pertumbuhan yang stabil, cepat, dan dalam jangka panjang seperti kawasan Asia Timur dan Pasifik,” tulis laporan tersebut.

Negara-negara ekonomi maju di kawasan Asia Timur dan Pasifik, seperti Jepang, China, Korea Selatan, dan Singapura tercatat membelanjakan sebagian besar anggaran negaranya untuk pendidikan dasar. Investasi publik yang solid di awal seperti itu terbukti berhasil memberikan landasan kuat untuk sistem pendidikan jenjang berikutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper