Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Asia Timur dan Pasifik Terus Melaju Kuat, Ini Salah Satu Penopangnya

Bank Dunia mengungkapkan kuatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik salah satunya ditopang oleh besarnya anggaran pendidikan tingkat dasar yang diberikan oleh pemerintah setempat.
Salah satu kepadatan masyarakat di Kota Tokyo Jepang/Bisnis-Stefanus Arief Setiaji
Salah satu kepadatan masyarakat di Kota Tokyo Jepang/Bisnis-Stefanus Arief Setiaji

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Dunia mengungkapkan kuatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik salah satunya ditopang oleh besarnya anggaran pendidikan tingkat dasar yang diberikan oleh pemerintah setempat.

Bank Dunia dalam laporan yang bertajuk Growing Smarter: Learning and Equitable Development in East Asia and the Pacific, menyebutkan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik telah melaju sejak 1960.

Sepanjang periode 1960-2015, perekonomian kawasan itu tumbuh lebih dari dua kali lipat sebanyak 7,2% dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan dunia di level 3,5%.

Bahkan, tanpa memperhitungkan pertumbuhan China yang spektakuler, negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik tetap tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan dunia selama setengah abad.

“Tidak ada kawasan berpenghasilan rendah atau menengah lainnya yang dapat mendekati catatan pertumbuhan yang stabil, cepat, dan dalam jangka panjang seperti kawasan Asia Timur dan Pasifik,” tulis laporan Bank Dunia, Kamis (14/3/2018).

Negara-negara ekonomi maju di kawasan Asia Timur dan Pasifik, seperti Jepang, China, Korea Selatan, dan Singapura tercatat membelanjakan sebagian besar anggaran negaranya untuk pendidikan dasar.

Investasi publik yang solid di awal seperti itu terbukti berhasil memberikan landasan kuat untuk sistem pendidikan jenjang berikutnya.

Menurut laporan tersebut Singapura yang menghabiskan sepertiga anggaran nasional untuk pendidikan pada 1952 kini hanya memberikan porsi seperlimanya.

Adapun penyebabnya adalah pendapatan Negara Singa terdongkrak dengan hadirnya pasar pekerja yang berkualitas dan mendapatkan upah yang lebih baik.

Sementara itu di Korea Selatan, sebanyak 14,3% dari total anggaran pada 1963 dialokasikan untuk  pendidikan dan kemudian belanja meningkat menjadi 20,4% pada 2000 sebelum akhirnya turun menjadi 12,8% pada 2013.

Pada 1955, Jepang mengalokasikan 14,5% belanja pemerintah untuk pendidikan dan bertahan hingga 30 tahun berikutnya, sebelum turun menjadi 8,13%-9,3% pada 2009-2013.

Laporan ini berpendapat bahwa perbaikan pendidikan diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Victoria Kwakwa, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik di dalam pernyataannya mengutarakan bahwa pendidikan berkualitas tinggi untuk semua anak sama dengan memperkuat fondasi ekonomi.

“Penyediaan pendidikan untuk semua anak, bukan hanya hal yang tepat untuk dilakukan tetapi juga merupakan fondasi ekonomi yang kuat dan cara terbaik untuk menghentikan serta membalikkan ketimpangan yang meningkat,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper