Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILPRES 2019: Partai Demokrat Serius Usung Agus Harimurti Yudhoyono

Partai Demokrat serius untuk mencalonkan Agus Harimurti Yudhoyono, putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden pada pemilihan presiden 2019.
Agus Harimurti Yudhoyono, Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat ketika ditemui wartawan usai acara Pengukuhan, di Wisma Proklamasi, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). Bisnis.com/Agne Yasa
Agus Harimurti Yudhoyono, Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat ketika ditemui wartawan usai acara Pengukuhan, di Wisma Proklamasi, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). Bisnis.com/Agne Yasa

Kabar24.com, JAKARTA — Partai Demokrat serius untuk mencalonkan Agus Harimurti Yudhoyono, putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden pada pemilihan presiden 2019.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan bahwa keputusan itu diambil setelah melihat realita politik terbaru. Namun, Partai Demokrat belum memutuskan akan ikut poros pasangan calon presiden.

Agus mengklaim bahwa kawula muda sekarang ini menginginkan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat itu sebagai pemimpin negara pada 2019.

"Partai Demokrat ingin mengajukan apakah itu capres atau cawapres. Di dalam bahasan kita adalah next leader, apakah itu capres atau cawapres. Dari seluruh kader, bahkan dari kawula muda mendorong Mas AHY untuk menjadi next leader," ujarnya di Kompleks Parlemen, Selasa (13/3/2018).

Agus menambahkan, sejauh ini pihaknya masih menjalin komunikasi dengan seluruh partai politik agar AHY bisa menjadi capres atau cawapres.

Hanya saja Agus tidak ingin berspekulasi macam-macam tentang posisi Demokrat dalam konteks berkoalisi. Pasalnya, partai itu hanya memiliki kursi 10,9%.

"Apakah itu dua poros, tiga poros, sekarang ini kami masih mempunyai waktu, masih ada kesempatan," katanya.

Agus mengaku masih berkoordinasi untuk menentukan apakah mengambil poros ketiga atau mendukung poros yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper