Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Annual Meeting IMF-World Bank Gairahkan Ekonomi Bali

Ekonomi Bali diyakini akan kembali pulih ke kisaran 6% pada tahun ini dengan adanya Annual Meeting IMF-World Bank 2018.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) didampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan perkembangan persiapan sidang tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di sela seminar internasional tentang sumber daya manusia penggerak perekonomian di Kuta, Bali, Kamis (1/3/2018)./ANTARA-Nyoman Budhiana
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) didampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan perkembangan persiapan sidang tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di sela seminar internasional tentang sumber daya manusia penggerak perekonomian di Kuta, Bali, Kamis (1/3/2018)./ANTARA-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, Badung -- Ekonomi Bali diyakini akan kembali pulih ke kisaran 6% pada tahun ini dengan adanya Annual Meeting IMF-World Bank 2018.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Causa Iman Karana mengatakan kegiatan pertemuan tahunan dua lembaga dunia ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Bali pasca letusan Gunung Agung.

"2018, kami memprediksi ekonomi tumbuh di angka 6-6,4% jadi lebih tinggi dari 2017," kata Causa Jumat (2/3/2018). 

Pada 2017, ekonomi Bali hanya tumbuh 4,01% pada kuartal keempat sehingga secara tahunan pertumbuhannya hanya 5,59%.

Padahal, Causa mengatakan pertumbuhan ekonomi rata-rata Bali berada pada kisaran 6%.

Ekonomi Bali selama ini ditopang oleh pariwisata dan pertanian. Namun, peran pariwisata cukup besar, sekitar 50% dari total ekonomi provinsi tersebut. 

"Jika ada gangguan terhadap sektor tersebut pengaruhnya cukup besar," kata Causa. 

Managing Director Internasional Monetary Find (IMF) mengatakan pihaknya mengadakan kompetisi bagi semua negara untuk menjadi penyelenggara pertemuan tahunan. 

Selain itu, IMF menegaskan pihaknya memahami bahwa acara ini akan mengantarkan banyak kegiatan bisnis. 

"Media internasional ke tempat tersebut. Itu sangat baik sebagai ajang unjuk diri," kata Lagarde.

Indonesia memang mengajukan pencalonan pada empat tahun lalu bersama tujuh kandidat lainnya.

Menurut Lagarde, semua negara bersaing ketat. Proses penilaiannya  sangat transparan dengan dua juri dari anggota IMF dan World Bank.

Dalam penilaian, kedua juri mempertimbangkan banyaknya indikator, yakni akomodasi, transportasi, akses yang mudah, Wi-Fi, aspek keamanan, hinggs hal teknis lainnya. 

"Ini penting karena kami akan membawa menteri keuangan dan gubernur bank sentral semua negara anggota, jadi harus maksimal," ungkap Lagarde.

Lalu terpilih tiga negara, salah satunya Sinegal. Kemudian, IMF dan World Bank melakukan kunjungan ke tiga negara tersebut.

Dari penilaian terakhir tersebut, terpilihlah Indonesia. Lagarde menegaskan semua delegasi akan ke Bali, dan beberapa di antaranya akan menetap lebih lama untuk merasakan pengalaman, suasana, pantai di Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper