Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amerika Serikat Mulai Khawatirkan Bitcoin

Regulator sekuritas Amerika Serikat meminta kepada industri pendanaan memberikan jawaban atas masalah bitcoin dan criptocurrency lainnya.
Bitcoin di atas lembaran uang dolar AS./REUTERS-Dado Ruvic
Bitcoin di atas lembaran uang dolar AS./REUTERS-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA—Regulator sekuritas Amerika Serikat meminta kepada industri pendanaan memberikan jawaban atas masalah bitcoin dan criptocurrency lainnya.

Kepala divisi utama di Komisi Sekuritas dan Bursa Efek AS merinci kekhawatiran menyangkut perdagangan investasi liar. Mereka juga bertanya apakah investor dapat memahami risikonya dan bagaimana mengatasi kekhawatiran bahwa pasar bitcoin dapat dimanipulasi.

"Ada sejumlah isu perlindungan investor yang signifikan dan perlu diperiksa sebelum sponsor mulai menawarkan dana tersebut kepada investor," kata surat yang ditandatangani Direktur Divisi Manajemen Investasi SEC Dalia Blass, dilansir dari Reuters, Minggu (21/1/2018).

Lonjakan 1.500 persen Bitcoin tahun lalu memicu permintaan investor. Sejumlah perusahaan berlomba meluncurkan dana yang diperdagangkan di bursa yang akan membuat kripto memasuki pasar ritel yang luas. SEC pada Maret menolak permintaan membuat daftar ETF dari investor Cameron dan Tyler Winklevoss, pemilik pertukaran bitcoin Gemini.

Winklevoss berusaha berinvestasi secara langsung di bitcoin. Perusahaan dana lainnya mempertaruhkan harapan mereka pada kontrak berjangka bitcoin yang baru diluncurkan. Produk yang terdaftar di AS ini menjanjikan basis ETF lebih stabil daripada pasar spot mata uang virtual yang sebagian besar tidak diatur.

Banyak dari proposal tersebut ditarik minggu lalu atas permintaan SEC.

Bitcoin terakhir terkoreksi sebagian kecil dari satu persen untuk hari ini di $11.228 di bursa Bitstamp, namun telah jatuh lebih dari 40 persen dari puncaknya pada Desember.

Jeremy Senderowicz, pengacara yang mewakili salah satu proposal untuk produk criptocurrency mengatakan bahwa pernyataan SEC adalah kesepakatan menjadi masalah publik yang harus ditangani oleh fund manager secara kasus per kasus.

"Ini menunjukkan bahwa mereka harus meluangkan waktu untuk mempertimbangkan tanggapan industri sebelum mereka mengubah pikiran mereka," kata Senderowicz dari Dechert LLP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper