Kabar24.com, JAKARTA - Dua partai dengan pilihan tertinggi kalau pemilu dilaksanakan hari ini di Jawa Timur adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PDI Perjuangan (PDIP) berdasarkan sebuah hasil survei.
Direktur Eksekutif IndoBarometer, Muhammad Qodari dalam keterangan persnya mengatakan bahwa hasil survei itu dilakukan dengan menggunakan pertanyaan tertutup. Namun demikian, dia menegaskan bahwa pilihan masyarakat untuk Pilgub Jawa Timur masih dinamis karena 33% belum memutusukan pilihan politiknya.
Menurutnya, patai politik dengan pilihan tertinggi jika pemilu legislatif dilakukan hari ini adalah PKB dengan raihan suara 25,2%, sedangkan di peringkat kedua PDIP sebesar 24,6%. Partai Gerindra dan Golkar yang secara nasional mengalahkan suara PKB pada Pemilu 2014, hanya meraih suara masing-masing 4,8% dan 4,1%.
Partai Perindo dan PBB mulai disukai masyarakat Jawa Timur meski sama-sama menempati peringkat paling bawah dengan raihan suara 0,1%.
Kedua partai berada jauh dari partai yang sudah masuk ke DPR seperti Partai Demokrat (2.4%), PPP (1,8%), Nasdem (1,8%), PAN, (1,5%), PKS (0,4%), dan Hanura (0,2%).
Lebih jauh Qodari juga menyatakan bahwa IndoBarometer menyurvei lima kandidat dengan tingkat kesukaan tertinggi untuk pemilihan gubenur Jawa Timur.
Baca Juga
Menurutnya, peringkat tertinggi masih dikuasai oleh tokoh Nahdatul Ulama Syaifullah Yusuf (94,2%) yang kini menjadi wakil gubenur. Sedangkan di posisi kedua terdapat nama, Tri Rismaharini (90,5%) dan disusul oleh Khofifah Indar Parawansa (88,4%).
Nama Abdullah Azwar Anas dan Budi Sulistyono berada di peringkat berikutnya dengan raihan masing-masing 86,6% dan 84,9%.
Sedangkan kalau Khofifah benar-benar maju sebagai kandidat gubenur menghadapi Syaifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul, maka hasil survei ‘head to head’ antara kedua tokoh NU itu akan dimenangkan oleh Gus Ipul (59,2%) dan Khofifah (27,3%) dengan menggunakan pertanyaan tertutup. Sedangkan sisanya belum memutuskan.
Hanya saja Qodari memberi catatan bahwa Pilkada Jawa Timur masih sangat dinamis mengingat pelaksanaan masih di bulan Juni 2018. Apalagi jika Khofifah Indar Parwansa sudah mengundurkan diri sebagai Menteri Sosial dan terus turun ke lapangan.
“Menarik pula jika calon wakil gubernur untuk Khofifah datang dari wilayah Mataraman mengingat pasangan yang telah terbentuk yakni Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas keduanya berlatar belakang NU,” ujarnya, Senin (30/10/2017).