Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Arab Pastikan IPO Saudi Aramco Sesuai Jadwal

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memastikan aksi penawaran saham perdana (initila public offering/IPO) Saudi Aramco akan tetap dilakukan sesuai jadwal dan rencana awal, yakni pada 2018.
Saudi Aramco/Reuters
Saudi Aramco/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memastikan aksi penawaran saham perdana (initila public offering/IPO) Saudi Aramco akan tetap dilakukan sesuai jadwal dan rencana awal, yakni pada 2018.

Chief Executive Aramco Amin Nasser mengatakan, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tetap akan melepas 5% sahamnya ke publik, sesuai rencana awal yang tertera di Visi 2030. Menurutnya, saat ini pemerintah terus menyiapkan aksi korporasi tersebut, termasuk menjajaki lokasi tepat untuk melakukan aksi dual listing.

“Proses masih terus berlangsung untuk memastikan bahwa proses IPO Saudi Aramco akan dilakukan pada 2018. Kami terus mengevaluasi lokasi dan investor potensial yang akan kami tawarkan,” kata Nasser, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (5/10).

Sementara itu Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih, yang juga pejabat di Saudi Aramco mengatakan bahwa IPO akan dilakukan pada paruh kedua 2018. Aksi korporasi di sektor energi dengan nilai terbesar di dunia tersebut akan dimanfaatkan sebagai katalisator untuk mereformasi ekonomi Arab Saudi.

Sebelumnya, Pangeran Arab Saudi Mohammad bin Salman menaksir, aksi korporasi Saudi Aramco akan membuat negaranya mendapatkan dana segar hingga US$2 triliun. Nilai tersebut diperkirakan berpeluang naik US$100 miliar jika mendapat respon positif dari pasar.

Dana yang terkumpul dari IPO akan digunakan untuk mengembangkan sektor dan industri lain di negara ini. Adapun bursa saham luar negeri yang diperkirakan menjadi lokasi utama Saudi Aramco untuk melantai a.l. New York, London, dan Hong Kong.

Pemerintah Arab Saudi sendiri dikabarkan telah memilih bursa saham New York (NYSE) sebagai lokasi bagi Saudi Aramco untuk melakukan aksi penawaran saham perdana.

Salah satu sumber Reuters mengatakan, bursa saham di Amerika Serikattersebut dipilih meskipun beberapa penasihat keuangan Saudi Aramco merekomendasikan bursa saham London sebagai opsi utama.

Namun demikian, sumber tersebut mengatakan, keputusan resmi akan ditetapkan oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman.

Pangeran Mohammad dikabarkan memilih mendaftarkan Aramco di New York Stock Exchange (NYSE) karena memiliki muatan kepentingan politis. Pasalnya, hubungan yang kuat telah berlangsung cukup lama antara Riyadh dan Washington. Namun, sumber tersebut menambahkan bahwa faktor finansial dan komersial juga akan berperan dalam pilihan. (Reuters/Yustinus Andri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper