Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pariwisata Bali Harus Dipromosikan Secara Digital

Promosi pariwisata Bali harus mengarah secara digital. Alasannya, berdasarkan UNWTO, 63% orang berwisata menggunakan layanan online.
Anggota Brimob Polda Bali dan Basarnas melingkarkan bendera Merah Putih di dinding tebing Pantai Pandawa, Badung, Bali, Senin (14/8/2017). Pantai Pandawa merupakan salah satu objek wisata yang menjadi incaran turis dalam dan luar negeri./Antara-Nyoman Budhiana
Anggota Brimob Polda Bali dan Basarnas melingkarkan bendera Merah Putih di dinding tebing Pantai Pandawa, Badung, Bali, Senin (14/8/2017). Pantai Pandawa merupakan salah satu objek wisata yang menjadi incaran turis dalam dan luar negeri./Antara-Nyoman Budhiana

Kabar24.com, DENPASAR - Promosi pariwisata Bali harus mengarah secara digital. Alasannya, berdasarkan survey United Nation World Tourism Organization (UNWTO), 63% orang berwisata menggunakan layanan online.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali IB Agung Partha mengatakan Bali sudah harus bersiap menyongosong pariwisata yang mengarah ke generasi milenial. Ia menarget jika tahun 2018 nanti, orang Bali sudah mulai memasarkan produk wisatanya secara digital.

“Lebih baik kita fokus ke digital,” katanya di Denpasar, Bali, pada Jumat (18/8/2017).

Menurutnya, dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi, sudah seharusnya masyarakat berbenah. Begitu pula pada cara melakukan promosi wisata.

Dia mengakui sudah ada beberapa pelaku usaha yang mengarah ke promosi digital, namun baru dilakukan oleh sektor privat, sementara sektor public atau objek wisata yang dimiliki desa masih melakukan promosi secara offline.

“Ya mau tak mau pelaku wisata harus berubah, saya tetap encourage mereka untuk melakukan promosi secara digital,” katanya.

Dia menuturkan sejak 2012 kunjungan wisatawan ke Bali selalu meningkat sekitar 15% hingga 17% per tahun. Dengan demikian, masyarakat Bali juga harus mulai berbenah dengan menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan kepariwisataan.

Menurutnya, beberapa daerah di Indonesia sudah mulai mempromosikan pariwisatanya secara digital seperti yang dilakukan Banyuwangi, Jawa Timur.

Setiap tahunnya, Banyuwangi mengadakan 80 yang diadakan hampir tiap desa maupun kecamatan. Event tersebut kemudian dipromosikan secara digital untuk menarik pengunjung. “Bisnis sekarang diarahkan oleh sosial media terutama pariwisata.”

Pihaknya saat ini sedang merencanakan melakukan digitalisasi pada beberapa objek wisata, tetapi masih terbentur pelaku wisata yang kurang setuju, karena takut bisnis mereka akan mati lantaran masih memasarkan secara offline.

Namun, dia berharap nanti semua objek wisata bisa dipromosikan secara digital seperti melalui aplikasi, sehingga turis mendapatkan review menganai tempat tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper