Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Investasi Asal China Akan Bangun Hotel di Manado

Conch Investment, perusahaan investasi asal China berencana membangun hotel dan fasilitas penunjang wisata lainnnya di Manado dengan investasi sekitar US$200 juta. Rencana ini bakal menambah daftar investasi perhotelan di provinsi berjuluk Nyiur Melambai itu.
Suasana pusat perbelanjaan dan hotel di kawasan Boulevard of Business, Jalan Pierre Tendean Manado./Istimewa
Suasana pusat perbelanjaan dan hotel di kawasan Boulevard of Business, Jalan Pierre Tendean Manado./Istimewa

Bisnis.com, MANADO - Conch Investment, perusahaan investasi asal China berencana membangun hotel dan fasilitas penunjang wisata lainnnya di Manado dengan investasi sekitar US$200 juta. Rencana ini bakal menambah daftar investasi perhotelan di provinsi berjuluk Nyiur Melambai itu.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan Conch bakal menggandeng perusahaan lokal untuk membangun hotel setinggi 30 lantai di bilangan Marina, kawasan pesisir pantai yang menjadi salah satu pusat keramaian di Kota Manado. "Investasinya triliunan karena untuk bangun satu kamar hotel saja bisa Rp200 juta," ujar Olly selepas acara Manado International Conference on Tourism Investment, Rabu (23/5/2017).

Untuk diketahui, Conch Investment masih terafiliasi dengan Anhui Conch Cement Company Limited, perusahaan semen terbesar di China. Di Sulawesi Utara, Conch juga bakal mendirikan pabrik semen di Kabupaten Bolaang Mongondow berkapasitas 4,4 juta ton per tahun. Conch bakal menggelontorkan invetasi US$600 juta.

Olly menuturkan, selain Conch, saat ini juga terdapat empat investor yang berniat membangun hotel baru di Sulawesi Utara. Salah satu investor yang gencar yakni Sutan Raja Hotel. Saat ini, Sutan Raja Hotel telah merambah Amurang, Kotamobagu, dan Airmadidi. Satu hotel baru yang bakal dibangun Sutan Raja juga terletak di Airmadidi.

Sejak tahun lalu, sektor pariwisata memang telah dicanangkan sebagai sektor andalan Sulawesi Utara. Olly mengatakan Sulawesi Utara berniat menjadi pintu gerbang bagi sektor pariwasata di Kawasan Timur Indonesia. Pasalnya, letak geografis yang strategis membuat Sulut bisa terhubung dengan 19 kota lain di dalam negeri. Di samping itu, Sulut juga terkoneksi dengan 13 kota di luar negeri lewat penerbangan langsung.

"Ke depan kami ingin turis-turis kami dari China ini bisa juga ke Raja Ampat dan Wakatobi. Masalahnya sekarang (kapasitas) imigrasi dan bea cukai belum cukup," jelasnya

Sebagaimana diketahui, jumlah kunjungan wisatawan asing ke Sulawesi Utara selama kuartal I/2017 melesat hingga lima kali lipat dari posisi kuartal I/2016 yang hanya mencapai 3.467 turis.

Berdasarkan asal negara, turis yang melawat ke Sulawesi Utara didominasi dari China. Sejak awal tahun, turis asal Negeri Tirai Bambu selalu menempati urutan pertama asal negara yang berkunjung ke Sulawesi Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper