Kabar24.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memastikan para pendukungnya tak akan berbuat onar setelah dirinya kalah dalam Pilkada DKI Jakarta berdasarkan quick count. Dia mengatakan kalah dan menang adalah kehendak Tuhan.
"Saya jamin, pendukung saya nggak bakal ribut," kata Ahok di Balai Kota sesaat setelah menemui pesaingnya Anies Baswedan pada Kamis pagi, 20 April 2017.
"Saya percaya Tuhan yang menentukan, saya kira begitu," ucap Ahok melanjutkan pernyataannnya. Dia kemudian berlalu meninggalkan Balai Kota untuk mengikuti sidang kasus penistaan agama. Hari ini adalah agenda pembacaan tuntutan hukuman bagi Ahok.
Pria asal Belitung Timur itu sebelumnya menyampaikan beberapa hal kepada Anies. Mereka menggelar pertemuan sekitar 10 menit membahas transisi pemerintahan darinya ke tangan Anies. Dia ingin memastikan proses transisi pemerintahan berjalan mulus untuk mempermudah Anies.
"Saya sampaikan ke Pak Anies, APBD-P yang saya susun jangan sampai deadlock, kalau nanti ditolak DPRD dan berantem kasian Pak Anies," ucap Ahok saat mendampingi Anies. Ahok takut program Anies nantinya menggantung tak terealisasi karena mandek di DPRD. Karena itu, selama masa transisi pemerintahan hingga Oktober mendatang, ia ingin memastikan semua berjalan mulus.
Bahkan Ahok meminta Anies mengirimkan tim anggaran agar proses transisi mudah dilakukan. Pria asal Belitung Timur itu mengaku akan membuka data untuk Anies. Open data ini dimaksudkan untuk memperlancar pembahasan APBD-Perubahan DKI Jakarta.
"Kita nanti open data dan duduk bareng," ucap Ahok. Dia menjelaskan APBD Perubahan DKI jumlahnya cukup banyak. Ia tak ingin anggaran itu dipermainkan oleh oknum DPRD.
Setelah menggelar pertemuan Ahok kemudian bertolak ke sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara bertempat di Kantor Kementerian Pertanian. Sementara Anies kembali pulang. Ahok hari ini dijadwalkan menjalani sidang tuntutan atas kasus penistaan agama.