Kabar24.com, SOLO— Tempat karaoke di Solo kian menjamur. Bagaimana kisah kehidupam pemandu lagu (PL) karaoke di kota itu?.
Kehidupan mereka tak bisa dilepaskan dari cerita kehidupan malam di Soloraya. SIMAK: PEMANDU LAGU KARAOKE: Peluk & Cium Pipi Bisa Kok
Malam telah beranjak larut. Lalu lalang jalan protokol di Kota Bengawan mulai lengang. Namun, denyut kehidupan malam di ruang karaoke baru dimulai. Kelap-kelip lampu warna-warni, selaras berpadu dengan iringan musik yang diputar dari dua pengeras suara yang memekakkan telinga.
Enam pengunjung laki-laki berusia 30 tahun-50 tahun terlihat duduk bersama dalam ruangan karaoke keluarga yang terletak di Solo timur, belum lama ini.
Mereka melepas penat bersama kolega setelah seharian bekerja. Selepas bergiliran menyanyikan lagu favorit yang kebanyakan bergenre dangdut, pintu ruang berukuran 4 m x 5 m tersebut diketuk.
Tiga pemandu lagu (PL) datang bersama pesanan rokok sejumlah merek dan beberapa botol minuman beralkohol.
Mereka bersalaman dan memperkenalkan dirinya masing-masing. Setelah itu, pesta menyanyi bersama dimulai.
Dangdut Koplo
Saat lagu dangdut koplo Terlena diputar, seorang pemandu berbalut tank top hitam dan celana jeans super pendek menawari salah satu tamu untuk berduet bersama.
“Jangan duduk aja Mas, yuk sini joget bareng aku,” ajaknya.
Dua jam berlalu tanpa terasa, saat lagu dangdut koplo Kehilangan mulai diputar. Seorang tamu meminta para pemandu lagu menunjukkan kemampuannya bergoyang.
Mereka pun meliukkan pinggang sembari mengangkat tangannya ke atas di atas meja pendek yang diletakkan persis di depan sofa.
Hingar bingar “pesta pribadi” kecil yang tengah digelar itu terus bergulir hingga hampir lima jam.
Di sela sesi menyanyi bersama, para tamu menyelipkan lembaran puluhan ribu rupiah ke balik kaos yang dikenakan para pemandu.
“Acara karaoke seperti ini untuk melepas penat sekaligus bertemu kolega,” kata Tegar, 31, belum lama ini.
Menurut Tegar, untuk melepas penat selama lima jam ditemani pemandu karaoke, dan suguhan racikan minuman keras, mereka merogoh kocek hingga Rp1,8 juta.
“Total hampir Rp1,8 juta. Kebetulan ada salah satu teman yang habis mendapatkan rezeki lebih,” tuturnya.
Pria Mapan
Lain gaya karaoke para lelaki mapan, lain lagi gaya “jajan” kelas mahasiswa. Robert, 21, bersama tiga temannya memilih karaoke keluarga yang lebih murah dengan tarif sewa pemandu karaoke tiap orang Rp75.000/jam.
Pekan lalu, mahasiswa semester akhir perguruan tinggi di Solo ini bersama temannya menyewa tiga jam ruang karaoke untuk melepas penat.
“Ada 20 PL yang ditawarkan seseorang yang kami panggil Mami. Kami pilih dua orang buat nemenin nyanyi,”katanya.
Dalam ruang karaoke berukuran 2 m x 3 m tersebut, Robert bernyanyi sembari menari bersama para pemandu yang rata-rata seumuran dengan mereka.
“Kami paling menanyi sambil berangkulan. Kalau capai, mereka [PL] yang joget sambil menyanyi, kami mengamati. Tapi, memang tidak lebih dari itu,” bebernya. (Kabar24.com)
BACA JUGA:
