Bisnis.com, JAKARTA — Hakim dalam persidangan kasus upaya ilegal membatalkan hasil pemilu di Georgia menolak beberapa dakwaan terhadap mantan presiden AS Donald Trump dan beberapa terdakwa lainnya, pada Rabu (13/3/2024).
Dalam pertimbangannya untuk membatalkan enam dari 41 dakwaan pidana, Hakim Fulton County Scott McAfee mengatakan tuduhan jaksa bahwa mereka mencoba membuat pejabat melanggar sumpah tidak cukup terperinci.
Melansir Channel News Asia, dari enam tuduhan yang dibatalkan tersebut, tiga di antaranya merupakan dakwaan terhadap Trump, kandidat presiden dari Partai Republik pada pemilu atau Pilpres AS pada November 2024. Tuduhan pemerasan utama terhadap Trump dan 14 terdakwa lainnya masih berlaku.
Trump dan para terdakwa lainnya telah mengaku tidak bersalah atas tuduhan bahwa mereka membentuk konspirasi kriminal untuk membalikkan kekalahan Trump di Georgia pada pemilu 2020.
Kasus di Georgia merupakan satu dari empat tuntutan pidana yang dihadapi Trump ketika dia mencoba menggulingkan Presiden terpilih 2020 dari Partai Demokrat Joe Biden.
Dia juga menghadapi tuntutan federal atas upayanya untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilu dan akan diadili di New York atas tuduhan terkait pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang porno, yang digelar pada akhir bulan ini.
Baca Juga
Trump membantah melakukan kesalahan dalam keempat kasus tersebut dan mengatakan bahwa semua kasus tersebut merupakan upaya untuk menghentikannya memenangkan pemilu kembali.
Juru bicara kantor Kejaksaan Fulton County dan pengacara Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pengacara Trump dan 5 rekannya, termasuk mantan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows dan pengacara pribadi Trump Rudy Giuliani, membantah tuduhan bahwa mereka berusaha membuat anggota parlemen Georgia melanggar sumpah jabatannya dengan meyakinkan mereka untuk menunjuk daftar pemilih pro-Trump yang curang.
Adapun dua dari enam dakwaan yang ditolak McAfee berkaitan dengan panggilan telepon pada Januari 2021, ketika Trump menekan pejabat tinggi pemilu Georgia, Brad Raffensperger, untuk mencari suara guna membalikkan kekalahannya di negara bagian tersebut.
McAfee menemukan bahwa dakwaan tersebut tidak memerinci bahwa upaya Trump dan para terdakwa lainnya telah melanggar sumpah jabatan atau tugas mereka masing-masing berdasarkan konstitusi negara bagian AS atau Georgia.
“Mereka tidak memberikan cukup informasi kepada terdakwa untuk mempersiapkan pembelaan mereka secara cerdas, karena para terdakwa bisa saja melanggar Konstitusi dan undang-undang dalam lusinan, bahkan ratusan, dengan cara yang berbeda,” tulis hakim dalam putusannya.
McAfee mengatakan jaksa penuntut dapat mengajukan dakwaan baru yang lebih terperinci mengenai tuduhan tersebut.
Keputusan McAfee datang ketika dia bersiap untuk mengeluarkan keputusan yang sangat dinantikan mengenai jaksa yang mengawasi kasus ini, yakni Jaksa Wilayah Fulton County Fani Willis. Dia dinilai harus didiskualifikasi karena hubungan romantisnya dengan pengacara yang dia sewa untuk menjalankan penuntutan.