Bisnis.com, SOLO - Boyolali, Jawa Tengah, sedang panas-panasnya karena tudingan tidak netral jelang Pilpres 2024.
Seorang aparatur sipil negara (ASN) di Boyolali mengungkapkan bahwa ada instruksi untuk memenangkan satu putaran Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Pengakuan seorang ASN itu kemudian viral di media sosial. Hingga muncul pengakuan lain dari seorang mantan ASN yang dipaksa untuk memilih PDI Perjuangan.
Terbaru, Bupati Boyolali dan sejumlah pejabat lainnya pun dikabarkan telah dilaporkan ke KPK akibat dugaan adanya pungutan liar (pungli) untuk kepentingan partai.
Hubungan antara ASN di Boyolali dengan PDI Perjuangan pun menimbulkan pertanyaan di benak netizen.
Bahkan salam metal yang digaungkan untuk memberikan semangat kepada ASN Boyolali juga tak luput dari perbincangan.
Baca Juga
Bagaimana tidak, salam metal dengan mengacungkan ibu jari, telunjuk, dan kelingking khas PDI Perjuangan itu ternyata menjadi tradisi di Boyolali.
Hal ini bahkan diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 101 Tahun 2022 tentang Slogan dan Semangat Membangun Boyolali Metal, Melangkah Bersama, Menata Bersama, Penuh Totalitas.
Melansir dari BBPMP Jawa Tengah, Salam Metal yang digaungkan oleh ASN Boyolali ini ternyata singkatan dari "Melangkah Bersama, Menata Bersama, Penuh Totalitas".
Namun untuk menjaga netralitas pemilu, salam tersebut akhirnya ditiadakan untuk sementara waktu di jajaran ASN Boyolali.
Arti Salam Metal untuk PDI Perjuangan
Seperti diketahui juga, salam metal juga dikenal sebagai salam simbolis PDI Perjuangan. Salam ini kerap diperagakan oleh politikus-politikus PDI Perjuangan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam sebuah kesempatan pernah mengatakan bahwa arti salam metal tersebut berarti "merah total".
Tak hanya itu, salam metal juga diklaim telah sering digunakan oleh para aktivis dalam gerakan melawan rezim otoriter pada Pemilu 1987.
Di sisi lain, Megawati juga pernah mengungkapkan bahwa Metal merupakan akronim dari "menang total" di mana hal ini diungkapkannya saat Pilkada 2018 lalu.