Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasto Bersyukur Jokowi Masih Bisa Tertawa

Sekjen PDIP bersyukur Jokowi masih bisa tersenyum melihat kekecewaan dari partainya.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, JUmat (21/9/2023), menyatakan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo tinggal menunggu waktu pengumuman, usai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terus berdialog dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi)./Dok. PDIP
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, JUmat (21/9/2023), menyatakan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo tinggal menunggu waktu pengumuman, usai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terus berdialog dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi)./Dok. PDIP

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hanya tertawa ketika soal kekecewaan PDIP. 

Hasto mengaku senang karena orang nomor satu di Indonesia itu masih bisa melemparkan gestur bahagia seperti itu.

"Ya bagus Pak Presiden bisa tertawa," kata Hasto di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).

Sebelumnya, Jokowi hanya melempar tawa dan mengaku tak ingin mengomentari pernyataan pihak PDIP yang mengaku kecewa dengan langkah keluarga Jokowi.

“Saya tidak ingin mengomentari,” ujarnya sambil tertawa kecil usai meninjau harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023) dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden (Setpres).

Hasto Kristiyanto memang sempat menyatakan kekecewaan atas langkah politik keluarga Jokowi yang seakan meninggal PDIP. Menurutnya, jajaran anak ranting dan ranting partainya banyak yang tidak memercayai kondisi politik yang saat ini terjadi.

Kondisi politik dimaksud terkait dengan putusan MK yang dinilai kontroversial karena memuluskan jalan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, jadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Sebelumnya, putra bungs Jokowi yaitu Kaesang Pangarep juga menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Kami begitu mencintai dan memberikan previledge yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan konstitusi. Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi," kata Hasto melalui siaran pers, Minggu (29/10/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper