Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK Respons Penilaian Jokowi soal 13 Tahun Indonesia Jadi Negara Maju

Wapres Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menanggapi pernyataan Jokowi bahwa Indonesia punya waktu 13 tahun untuk menjadi negara maju.
Wapres Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla di acara Halal bi Halal 1444 H Alumni Mersela di Gedung Krifa Bhakti Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg), Selasa (30/5/2023). JIBI/Bisnis-Akbar Evandio
Wapres Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla di acara Halal bi Halal 1444 H Alumni Mersela di Gedung Krifa Bhakti Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg), Selasa (30/5/2023). JIBI/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Indonesia hanya memiliki waktu 13 tahun ke depan demi menjadi negara maju.

Menurutnya, wajar apabila orang nomor satu di Indonesia itu menilai bahwa proses pemilihan umum (pemilu) 2024 menjadi titik awal dalam melanjutkan visi dan misinya agar dapat mentransformasikan Indonesia sebagai Negara Maju.

“[Mewujudkan Negara Maju] itu tergantung pemerintah dan bangsa bersama menjalankan prinsip-prinsip menyelenggarakan pembangunan yang baik dan sesuai dan efisien betul-betul dilaksanakan dengan baik,” tutur JK kepada wartawan di Gedung Krida Bhakti Kemensesneg, Selasa (30/5/2023)

Namun, JK menegaskan bahwa isu 13 tahun untuk mengejar negara maju tak perlu dikaitkan dengan kelanjutan kebijakan strategis oleh Presiden RI selanjutnya.

Penyebabnya, dia meyakini bahwa Kepala Negara yang menjabat setelah Jokowi tentunya akan memiliki cara tersendiri untu mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, meskipun tak melanjutkan kebijakan strategis Jokowi saat ini.

“Memang kebijakan infrastruktur harus tetap jalan, pertanyaannya infrastruktur yang mana? Yang efisien kebutuhannya tetap jalan, pembangunan pemerintah tetap jalan, [pembangunan] industri tetap jalan, hanya tentu caranya berbeda masing-masing pemimpin,” katanya.

JK meyakini bahwa setiap Kepala Negara memiliki mimpi untuk mewujudkan Indonesia sebagai Negara yang berdaulat dan Maju sehingga dapat berdikari demi masyarakatnya, tetapi diyakininya setiap tangan punya cara dalam meracik pemerintahan.

“Pemerintahan tentunya tujuannya sama tidak ada perbedaan tujuan, tetapi yang berbeda adalah cara pilihan masing-masing pemimpin dalam menjalankan pemerintahan yang ada dan kondisi yang ada,” pungkas JK.

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai kesempatan besar untuk menjadi negara maju jika mampu memanfaatkan momentum 13 tahun ke depan.

Kepala Negara menjelaskan bahwa ada beberapa kesempatan yang dimiliki oleh Indonesia dalam rentang waktu 13 tahun tersebut. Pertama adalah bonus demografi; kedua, pergeseran geopolitik yang tak berdampak bagi Tanah Air; ketiga, ekosistem kendaraan listrik didukung oleh kekayaan mineral yang terkandung di Bumi Pertiwi.

"Peluang ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya. Kesempatan kita 13 tahun ke depan, apakah bisa melompat atau tidak,” ujarnya kepada pemimpin redaksi sejumlah media massa dan content creator di Istana Negara, Senin (29/5/2023) sore.

Jokowi menyebut kesempatan itu terbagi ke dalam tiga periode yakni 2024, 2029, dan 2034.

"Oleh karena itu, Presiden 2024, 2029, dan 2034 sangat menentukan ini [apakah kita bisa melompat atau tidak],” imbuh Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper