Berebut Kekuasaan di Sudan

Juru Bicara Angkatan Bersenjata Sudan mengatakan bahwa tentara Sudan menganggap situasi saat ini di negara itu sebagai upaya kudeta oleh Pasukan Dukungan Cepat.

Bisnis.com, JAKARTA - Konflik bersenjata terjadi di Sudan antara militer Sudan Armed Forces (SAF) dan Rapid Support Force (RSF)  telah memasuki hari ke-6, sejak Sabtu (15/4/2023). Melansir dari keterangan Kementerian Luar Negeri, pertempuran yang terjadi di Sudan ditujukan dengan sasaran untuk memperebutkan objek vital, antara lain terjadi di Istana Presiden, Markas Komando Militer dan Bandara Internasional Khartoum.

Situasi meningkat setelah terjadi ketidaksepakatan antara Panglima Militer Abdel Fattah Al-Burhan yang juga Kepala Dewan Kedaulatan yang berkuasa dengan Kepala RSF paramiliter Mohamed Hamdan Dagalo yang dikenal sebagai Hemedti yakni wakil Al-Burhan di Dewan.

Konten Premium Terbaru