Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan perjalanan diplomatiknya ke beberapa negara baru-baru ini menjadi bukti dari tekad Taiwan untuk mempertahankan kebebasan dan demokrasi.
Tsai menilai bahwa keputusannya untuk mengunjungi beberapa negara itu adalah keputusan yang tepat. Sebab, langkah tersebut telah membuka peluang bagi Taiwan untuk mendapat pengakuan dari para mitra demokrasinya.
“Melalui perjalanan ini kami kembali mengirimkan pesan kepada komunitas internasional bahwa Taiwan bertekad untuk menjaga kebebasan dan demokrasi,” ujarnya dikutip dari Channel News Asia, Rabu (12/4/2023).
Sementara itu, terlepas dari ketegangan negara pimpinannya dengan China, Tsai tampak santai saat menyapa 10 legislator Kanada yang berkunjung ke kantornya di Taipei.
Dia bahkan sempat melontarkan beberapa lelucon setelah penerjemah mengatakan ‘bonjour’ atau halo dalam menerjemahkan pidato pembukaan Presiden Taiwan itu ke bahasa Inggris.
“Itu orang Prancis,” ujarnya seraya menunjuk ke arah penerjemah.
Baca Juga
Seperti diketahui, hubungan Taiwan dan China semakin memanas usai Tsai bertemu Ketua DPR AS Kevin McCarthy di Los Angeles pada Rabu (5/4/2023).
Kunjungannya itu bahkan telah mendorong China untuk menyelenggarakan latihan militer di sekitar pulau tersebut selama tiga hari. Namun, Kementerian Pertahanan Taiwan telah mengungkap fakta baru bahwa China masih melanjutkan kegiatan militernya di sekitar Taiwan hingga Selasa (12/4/2023).
Dilaporkan, ada sekitar 35 pesawat militer dan delapan kapal angkatan laut China yang masih menetap di sekitar perairan Taiwan. Dari total tersebut, ada 14 pesawat tempur dan lima pesawat tempur Su-30 yang bahkan telah melintasi garis median Selat Taiwan.