Bisnis.com, SOLO - FIFA menyebut tragedi Oktober 2022 dalam pernyataan resminya. Ini menimbulkan kegaduhan di kalangan warganet.
Namun beberapa netizen tampaknya salah paham dengan kalimat dalam pernyataan resmi FIFA tersebut. Di Twitter, beberapa netizen menganggap jika pencopotan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tersebut karena tragedi yang terjadi Oktober 2022 lalu.
Jika melihat catatan, tragedi Oktober 2022 yang dimaksud kemungkinan besar adalah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban tak bersalah.
Dalam keterangannya, bunyi pernyataan FIFA adalah sebagai berikut:
"FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022."
Jika dilihat dari konteks kalimatnya, FIFA sama sekali tidak menyalahkan tragedi Kanjuruhan atas keputusan mereka membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Baca Juga
Sebaliknya, dalam konteks kalimat tersebut, FIFA menegaskan jika mereka akan membantu Indonesia melalukan transformasi sepak bola pascatragedi yang dimaksud.
Di sisi lain, FIFA sendiri juga tidak menyebutkan alasan pembatalan ini. Mereka menggunakan frasa "karena keadaan saat ini" alih-alih dengan tegas menyebut adanya penolakan sejumlah tokoh dan organiasai atas keikutsertaan timnas Israel.
Seperti diketahui, sejumlah tokoh dan organisasi menolak timnas Israel bermain di Indonesia, termasuk I Wayan Koster dan Ganjar Pranowo.
Wayan Koster bahkan sampai mengirim surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang menolak Israel tampil di Bali.
Sementara Ganjar Pranowo mengutip ideologi yang dicetuskan oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, tentang perlawanan terhadap Israel yang dikaitkan dengan imperialisme.
Selain dua tokoh tersebut, beberapa organisasi juga menyerukan hal yang sama, termasuk MUI.