Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dilarang Pamer Harta, Puluhan Akun IG yang Diduga Pegawai Pajak Protes kepada Sri Mulyani

Puluhan akun Instagram yang diduga pegawai pajak protes kepada Sri Mulyani setelah Menteri Keuangan memeringatkan gaya hidup mewah mereka.
Sri Mulyani mendapat protes dari sejumlah orang yang diduga pegawai pajak.
Sri Mulyani mendapat protes dari sejumlah orang yang diduga pegawai pajak.

Bisnis.com, SOLO - Kasus pamer harta pejabat pajak merembet ke berbagai hal krusial. Saat ini di Instagram, banyak akun yang diduga pegawai pajak melayangkan protes kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Protes tersebut banyak ditemukan pada unggahan Sri Mulyani yang meminta klub motor Blasting Rijder beranggotakan pegawai pajak, untuk segera dibubarkan karena dianggap mencederai kepercayaan masyarakat.

"Agar klub BlastingRijder DJP dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai Moge, menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP," tulis Sri Mulyani.

Perintah ini dirilis sesaat setelah video Dirjen Pajak Suryo Utomo yang mengendarai moge bersama klub Blasting Rijder beredar di media sosial.

Di kolom komentar, banyak akun yang mengatakan jika Sri Mulyani "terlalu gegabah" dan terburu-buru dalam mengambil keputusan.

Ada beberapa protes yang disampaikan oleh akun-akun yang diduga milik beberapa pegawai pajak tersebut. Pertama adalah soal harga moge yang dianggap murah (jika dilihat dari gaji dan tunjangan pegawai pajak).

Sri Mulyani dianggap melebih-lebihkan hal yang sebenarnya memang mampu dimiliki oleh pejabat pajak.

Kedua, mereka juga menulis jika Menkeu Sri Mulyani terlalu mendengarkan kata masyarakat awam sehingga kebijakannya akhir-akhir ini dianggap tidak berimbang.

Adapula yang berharap agar ketegasan Sri Mulyani bukan hanya diberikan kepada pegawai pajak namun juga dari lembaga yang lain, misalnya bea cukai, yang menurut mereka juga sering pamer harta di media sosial.

Bisnis.com coba memantau sejumlah akun yang melayangkan protes tersebut. Akun-akun tersebut kebanyakan berada dalam mode privat.

Jika akun tersebut bisa diakses publik, biasanya hanya akun yang baru dibuat dengan identitas yang samar. 

Selain topik-topik di atas, adapula komentar yang meminta masyarakat dan Sri Mulyani untuk membuka mata jika sebenarnya masih banyak pegawai pajak yang jujur di luar sana.

Meski pada akhirnya, pernyataan ini kembali dimentahkan agar pegawai dan pejabat pajak membuktikan hal tersebut secara terbuka kepada publik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper